Pasti banyak mahasiswa yang mengalami dilematis pengin cari uang saku tambahan sembari kuliah. Pilihannya antara kerja part time atau berwirausaha. Untuk memutuskan tentunya wajib dipikirkan secara matang. Kalau kerja part time harus pinter-pinter manajemen waktu biar kuliah nggak keteteran ataupun terbengkalai. Sedangkan jika pilih berwirausaha kadang seringkali bingung mau buka usaha apa ya kira-kira yang cocok buat mahasiswa? Nah buat kalian mahasiswa yang sedang mengalami kebingungan ini.. tenaaanggg kali ini aku mau sharing pengalaman berwirausahaku ketika kuliah. Ini real story ya, siapa tau bisa menginspirasi kamu untuk mengikuti jejak cari duit sambil kuliah.
Aku pun sempat mengalami bingung antara kerja part time atau berwirausaha. Dan akhirnya keduanya pun aku coba. Awal kuliah aku nyoba kerja part time dan hanya bertahan 2-3 bulan karena susahnya mengatur jam kerja dengan waktu kuliah. Setelah merasa kurang cocok dengan kerja part time, melalui pertimbangan yang matang akupun memutuskan untuk membuka usaha.
Usaha yang aku rintis pada saat itu adalah usaha jasa laundry kiloan! Kenapa aku memilih usaha jasa laundry? Pertama, aku terinspirasi dengan usaha laundry yang ada di depan rumahku dan kebetulan aku dekat dengan sang pemilik. Awalnya cuma iseng main aja kalau lagi gabut. Lama-lama tertarik buat tanya-tanya tentang usaha laundry karena melihat laundry-an yang selalu rame. Nah mulailah aku bertanya soal usaha laundry dari manajemen usaha, pemasaran hingga perhitungan keuntungannya. Sampai akhirnya aku tertarik buat buka usaha serupa dengan lokasi yang berbeda. Bahkan ketika aku menyatakan niatku untuk buka usaha jasa laundry kiloan, si pemilik laundry sangat mendukung dan bersedia untuk membagikan ilmunya. Alasan kedua adalah aku bisa menjalankan usaha ini sembari kuliah. Di sela-sela waktu kuliah aku bisa sepenuhnya mengatur dan mengurus usaha. Singkat cerita aku melakukan perencanaan sekaligus persiapan dibantu oleh pemilik laundry depan rumah. Beberapa hal ini penting untuk kamu perhatikan ketika membuka usaha laundry :
1. Menentukan anggaran untuk modal usaha
Anggaran untuk modal usaha haruslah dipikirkan dari mana sumber dananya. Apakah dari uang tabungan sendiri, pinjaman dari orang lain atau berhutang ke bank. Jika uang tersebut diperoleh dari pinjaman perlu dipikirkan bagaimana cara menyicilnya setiap bulan. Juga melakukan perkiraan perhitungan berapa lama kisaran waktu untuk balik modalnya.
2. Menentukan konsep dan segmentasi
Penting untuk menentukan konsep usaha laundry seperti apakah yang akan kamu jalankan. Apakah hanya duduk manis menunggu pelanggan, aktif melakukan jemput bola atau mungkin mengadakan promo-promo menarik untuk meraih pelanggan. Selain itu segmentasi juga ditujukan untuk menentukan sasaran siapakah pelanggan laundrymu. Apakah untuk kalangnan pelajar mahasiswa, ekonomi menengah kebawah, atau kelas ekonomi menengah keatas. Hal ini juga berpengaruh dengan penentuan tarif jasa laundry.
Penting untuk menentukan konsep usaha laundry seperti apakah yang akan kamu jalankan. Apakah hanya duduk manis menunggu pelanggan, aktif melakukan jemput bola atau mungkin mengadakan promo-promo menarik untuk meraih pelanggan. Selain itu segmentasi juga ditujukan untuk menentukan sasaran siapakah pelanggan laundrymu. Apakah untuk kalangnan pelajar mahasiswa, ekonomi menengah kebawah, atau kelas ekonomi menengah keatas. Hal ini juga berpengaruh dengan penentuan tarif jasa laundry.
3. Menentukan lokasi laundry
Jika kamu memiliki lahan di tengah kota atau di tempat-tempat strategis hal ini dapat menguntungkan karena kamu tidak perlu memikirkan biaya sewa. Tapi jika tidak memiliki lahan, salah satu solusinya adalah menyewa tempat. Untuk menyewa tempat pun tidak bisa sembarangan. Kamu harus memperhitungkan akses lokasi, biaya sewa, ukuran tempat (memungkinkan atau tidak untuk dijadikan tempat laundry, seperti adanya saluran air, pembuangan, serta tempat untuk menjemur pakaian). Seandainya kamu ingin lebih praktis dan efisien dari segi biaya, kamu juga bisa membuka jasa laundry online. Jadi kamu tidak perlu menyewa tempat, tempat mencuci dan operasional bisa dilakukan dirumahmu atau dikosanmu (jika memungkinkan). Kamu bisa membuka jasa laundry online via social media seperti Instagram ataupun Facebook. Jangan lupa harus gencar melakukan promosi dan menyiapkan kurir untuk antar-jemput.
4. Menentukan harga jasa laundry
Penentuan harga merupakan hal yang penting dan tidak dilakukan dengan asal. Karena kita juga harus mengukur besarnya laba atau kemungkinan kerugian, biaya operasional, gaji karyawan (jika kamu mempekerjakan karyawan) dan perhitungan balik modal. Harga jasa laundry juga ditentukan berdasarkan segmentasi pasar yang akan kamu tuju.
5. Survey harga bahan baku dan peralatan laundry
Kalau yang satu ini kamu harus banyak-banyak survey ke tempat-tempat laundry atau menanyakan pada ahlinya tentang alat dan bahan baku apa saja yang dibutuhkan. Berdasarkan pengalamanku, alat yang dibutuhkan mencakup mesin cuci, meja setrika, setrika, alat pengering pakaian (kondisional) hanger pakaian, jemuran, ember, keranjang pakaian, plastik laundry, timbangan, lemari untuk memajang pakaian laundry. Untuk bahan habis pakai mencakup detergen, pelembut pakaian, dan pewangi pakaian. Jika usaha laundry-mu masih berada dalam tahap merintis, beli lah alat-alat laundry mulai dari yang sederhana. Mesin cuci cukup satu, nanti bisa ditambah seiring dengan semakin majunya usahamu. Alat pengering pakaian mungkin belum butuh, kamu bisa memanfaatkan sinar matahari di siang hari untuk mengeringkan pakaian.
Bahan habis pakai untuk laundry ini khusus ya berbeda dengan produk-produk yang ada di pasaran. Biasanya dijual secara kiloan dan partai besar dengan harga khusus serta wanginya juga berbeda dengan produk-produk yang ada dipasaran. Untuk jenis detergent bubuk biasanya ada yang nggak berbau, sedangkan yang jenis detergent cair biasanya berbau wangi dan jenisnya macem-macem ada yang sudah sekaligus dengan pelembut ada yang belum. Nah untuk pewangi pakaian ini juga wanginya beragam kayak parfum-parfum untuk badan. Wanginya juga lebih awet. Buat bahan habis pakai kamu bisa beli di suplier-suplier yang menyediakan bahan baku laundry. Dan kamu bisa melakukan survey terlebih dahulu untuk membandingkan harga dan kualitasnya. Karena beda suplier beda pula harga dan kualitasnya. Tapi saranku kalau kamu males repot nih, bisa juga belanja bahan baku di www.ralali.com. Apa sih Ralali.com itu? Ralali adalah platform marketplace Business to Business (B2B) terbesar di Indonesia yang mempertemukan penjual dan pembeli untuk bertransaksi online secara grosir. Bisa dibilang kalo Ralali ini adalah rajanya platform suplier. Jadi kamu nggak perlu bingung-bingung lagi buat kulakan bahan baku dimana. Nggak ada cerita kamu panasan muter-muter sana sini buat survey bahan baku. Karena di Ralali kamu bisa langsung membandingkan harga dari suplier yang berbeda-beda.
Di Ralali.com nggak cuma menyediakan bahan baku untuk usaha laundry tapi ada juga makanan, alat-alat salon, furniture dan lain sebagainya. Jadi kalau kamu berminat untuk membuka usaha jenis lain, bisa banget buat kulakan disini! Setelah aku cek juga, ternyata harganya terjangkau banget... bahkan bisa dibilang lebih terjangkau dari harga suplier laundry yang aku pakai. Kelebihan lain kalau belanja kebutuhan di Ralali.com adalah belanjanya nggak ribet, tinggal klik, transfer dan barang diantar.
Di Ralali.com nggak cuma menyediakan bahan baku untuk usaha laundry tapi ada juga makanan, alat-alat salon, furniture dan lain sebagainya. Jadi kalau kamu berminat untuk membuka usaha jenis lain, bisa banget buat kulakan disini! Setelah aku cek juga, ternyata harganya terjangkau banget... bahkan bisa dibilang lebih terjangkau dari harga suplier laundry yang aku pakai. Kelebihan lain kalau belanja kebutuhan di Ralali.com adalah belanjanya nggak ribet, tinggal klik, transfer dan barang diantar.
6. Mencari karyawan
Ini sebenernya opsional sih, kamu mau mempekerjakan karyawan atau mau kamu tangani sendiri usahamu. Tapi menurutku biar nggak repot carilah karyawan untuk mengurus operasional laundry-mu. Kamu bisa fokus ke pemasaran dan pengembangan usaha. Kalau bisa, carilah karyawan yang telah memiliki pengalaman bekerja di laundry. Setidaknya hal ini akan memudahkanmu dalam mengajari tugas-tugasnya (karena biasanya sudah paham). Mereka yang pernah bekerja di laundry lebih mudah menyesuaikan diri terhadap pekerjaannya. Selain itu kejujuran dan kesungguhan dari karyawan juga diperlukan. Jangan sampai usahamu rugi karena karyawanmu nggak jujur atau kamu kerepotan karena karyawanmu tidak bekerja sungguh-sungguh. Seperti bolak-balik keluar masuk kerja misalnya. Sehingga menyita tenaga dan waktumu untuk mencari karyawan yang baru.Itu tadi beberapa hal yang bisa kamu jadikan salah satu acuan untuk memulai usaha laundry kiloan. Nah gimana, mudah kan nggak ribet. Apalagi di zaman serba teknologi gini, kamu bahkan bisa melakukan segala sesuatunya lewat gadgetmu. Mulai dari perencanaan bisa searching di mbah google hingga akhirnya kamu menemukan artikel ini :), mencari lokasi, mencari karyawan, hingga mencari suplier untuk usaha laundrymu. Semua bakal lebih mudah lagi kalau kamu memiliki kesungguhan dan keuletan dalam memulainya. Semoga artikel ini bermanfaat ya buat kalian para mahasiswa yang sedang bingung memulai usaha. Semangat wirausaha!
#B2BMarketPlace #ralalib2bmarketplace #sumpahpemuda