Ini masih fresh from the oven , karena aku klaim kacamata itu baru banget kemaren. Btw tadinya aku nggak tau kalo punya BPJS Kesehatan itu dapet subsidi buat bikin kacamata. Terus aku searching-searching dan ternyata bisa. Uhh seneng banget taunya, lumayan lah bisa periksa mata gratis sekaligus dapet subsidi bikin kacamata. Secara aku lama banget udah nggak periksain mata sekaligus nggak ganti kacamata, mungkin udah ada tiga tahun nggak cek mata. Ditambah lagi akhir-akhir ini karena mengerjakan tesis aku hampir setiap hari ngadep laptop dan handphone. Takutnya minus-ku nambah lagi. Sedikit cerita dari aku sebagai pengguna BPJS nih.. semenjak punya BPJS (baru sekitar 3 bulan punya) aku jadi orang paling nggak mau rugi haha. Tadinya aku itu tipe orang yang nggak suka ke dokter, kalo sakit biasa paling cuma ke apotek beli paracetamol sama minum vitamin. Tapi semenjak ada BPJS nggak enak badan dikit pasti ke dokter.. ya maklum gratisan, lumayan lah kan udah bayar jadi harus dimanfaatin semaksimal mungkin π suamiku yg nggak suka ke dokter juga aku komporin buat manfaatin BPJS, ya buat periksa mata lah, apa ke THT, apa ke dokter kulit π
Back to topic.. langsung aja alurnya begini, pertama dateng ke faskes 1 bawa kartu BPJS asli dan fotokopiannya 1 lembar. Bilang mau minta rujukan buat periksa mata. Nanti dibikinkan surat rujukannya, dan ditawarin mau ke dokter mana. Aku pilih periksa di Geriarti Margono (dan ini salah banget milih disini -.- karena antrinya lumayan). Kalo kata adik aku yg cepet itu periksa mata di katarak centre, nggak begitu rame dan cepet prosesnya. Setelah dapet rujukan, rujukan itu dibawa ke dokter tujuan. Karena aku di rumah sakit jadi aku dateng langsung ke rumah sakit, ambil nomer antrian untuk pendaftaran. Nah buat pengguna BPJS lagi-lagi dimintain fotokopi BPJS nya sama fotokopi identitas diri bisa SIM/KTP. Karena aku pemilik BPJS kelas 1 dijelaskan sama petugasnya kalo nanti ada tindakan penanganan dari dokter atau ada tambahan obat dikenakan biaya tambahan yang nominalnya nggak lebih dari 250 ribu. Ehm.. yah nggak banyak-banyak banget lah. Oke waktu lagi antri daftar aku juga ada cerita lagi.. jadi ada embah-embah (mbah putri) udah tua banget mungkin umur 78-an jalannya juga pake tongkat, sendirian lagi antri juga duduk disebelahku mau periksa (tapi nggak tau mau ke dokter apa) pake BPJS kesehatan. Pas daftar dan di cek, ternyata BPJS nya nggak aktif, jadi nggak bisa pake BPJS. Dia bingung kan kenapa, trus ngeluarin hape-nya minta tolong ke suamiku buat teleponin anaknya. Suruh tanya, BPJS-nya udah dibayarin belum karena yg bayar BPJS itu anaknya. Akhirnya suami telepon anaknya si embah itu, berkali-kali di telepon nggak di angkat. Dan si embah pun pasrah, yaudah nggak apa nanti saya coba telepon lagi (kata si embah itu). Suamiku cerita, katanya sekarang banyak banget orang yg maunya enak sendiri mereka bikin BPJS kalo pas mau dipake aja. Jadi kalo udah sakit baru bikin BPJS, atau bikin BPJS tapi nggak di bayar iurannya, dibayarnya nanti kalo udah mau dipake buat periksa ke dokter. Nah ya kan mana bisa kek begitu ya -__- (tolong yg begini-begini ini jangan ditiru).
Selesai pendaftaran aku langsung menuju poli mata. Pertama ngasih surat-surat yang dibawa dari petugas pendaftaran ke perawat mata. Setelah di cek suratnya, mata kita diperiksa sama perawatnya. Kelar di periksa nunggu antrian buat periksa ke dokter. Mungkin antri sekitar setengah jam trus mata ku di cek sama dokternya. Katanya mata ku kondisinya bagus sih, dan minusnya nggak nambah. Alhamdulilah lega dengernya. Nggak perlu ada tambahan obat juga cuma harus ganti kacamata aja. So.. nggak ada biaya tambahan juga alias gratis. Dari dokter aku dapet surat rujukan buat ke BPJS Kesehatan yang fungsinya nanti buat klaim kacamata. Jadi kelar periksa harus ke BPJS kesehatan lagi buat minta cap pengesahan sama daftar optik-nya.
Besoknya aku langsung ke BPJS kesehatan, nggak perlu antri cuma bilang ke satpamnya aja mau minta cap untuk rujukan ke optik dan nanti satpamnya yang ngurus ke dalem. Dan menunggu lagi sekitar 15 menit semua cap-cap itu selesai (karena waktu itu banyak yang minta cap, ada sekitar 10 orang-an yang bareng aku). Surat yang dari BPJS itu disimpen buat klaim kacamata, dan ada lampiran daftar optiknya. Terserah kita mau ke optik yang mana asalkan sesuai dengan list dari BPJS.
Aku klaim kacamata seminggu kemudian (surat rujukan itu berlaku selama 30 hari). Pertama aku ke optik tiga lima, ini optik paling rame di kota aku. Nggak tau kenapa sih, dulu si karena murah-murah kacamatanya. Sekarang kata temenku udah mahal, tapi tetep rame. Aku kesana, seperti biasa rame banget. Dengan kondisi rame seperti itu petugasnya cuma ada 4 orang. Mbak-mbaknya nggak begitu ramah, aku dateng dicuekin. Nggak ditanya sama sekali. Alhasil aku muter-muter liat-liat kacamata nggak begitu ada yg cocok. Cuma dua kali nyobain kacamata itupun nggak cocok juga. Karena rame, mbaknya nggak fokus ngelayanin satu orang "di sambi" sana-sini ngerjain yg lain. Aku juga jadi nggak bisa leluasa nyobain kacamata. Berhubung males, akhirnya ku pindah optik ke optik merdeka depan SMA 1 Purwokerto. Optik merdeka juga lumayan rame tapi nggak seramai optik tiga lima. Ada tiga orang petugas, dua orang paruh baya satu orang masih muda dan mereka ramah-ramah semua. Yang ngelayanin aku mas-masnya ramah banget dan sabar karena aku milih kacamata lamaa bangeet. Entahlah udah ngacak-ngacak berapa kacamata haha. Disini menurutku lebih murah dari tiga lima. Ada paket frame dan lensa kacamata yang harganya mulai dari 200 ribu/paket. Ada juga yang frame dan lensa-nya terpisah. Harga frame mulai dari 200 ribu sampe yang paling mahal jutaan. Kalo buat lensanya harga mulai dari 100 ribu sampe paling bagus 350 ribu. Oya buat pengguna BPJS dimintain fotokopi kartu BPJS buat dilampirin ke surat rujukan. Nanti buat ngurus-ngurus kayak begini siapin aja fotokopi kartu BPJS sama identitas yang banyak.
Setelah pilih-pilih cantik, akhirnya aku jatuh hati sama frame warna maroon seharga 320 ribu. Untuk lensanya aku pilih yang harga 165 ribu, kata masnya itu udah termasuk bagus anti radiasi, anti debu, anti embun... dan anti-anti lainnya haha. Jadi total kacamataku 485 ribu. Nah karena BPJS-ku kelas 1, aku dapet subsidi kacamata 300 ribu. Tiap-tiap kelas BPJS subsidinya beda-beda, makin kecil kelas makin dikit subsidinya. Aku bayar kacamata cuma 185 ribu aja, dan itupun ternyata di diskon lagi sama optiknya jadi cuma bayar 150 ribu. Senengnyaa, udah dapet subsidi di diskon pula unnccchhhh bgt dah πSorenya kacamata jadi dan ketika pulang aku dibonusin fanta satu botol, kata bapaknya buat "sangu" dijalan siapa tau haus hahha. Lucuu bapaknya π puas banget bikin kacamata di optik merdeka, pelayanannya ramah, dapet diskon, dibonusin pula haha, top banget lah. Overall ngurus klaim kacamata menurutku mudah, nggak ribet dan alurnya jelas. Aku bisa rutin periksa mata pake BPJS setiap setahun atau dua tahun sekali, tapii buat klaim kacamata ternyata nggak bisa setiap tahun. Berdasarkan info sih katanya kalo frame cuma bisa tiga tahun sekali, sedangkan lensa bisa ganti dua tahun sekali.
UPDATE Klaim Kacamata menggunakan BPJS Kesehatan SEPTEMBER 2023
Halo!! Postingan ini aku update dikarenakan terdapat perubahan prosedur klaim kacamata menggunakan BPJS kesehatan. Kebetulan aku baru saja ganti lensa kacamata menggunakan subsidi dari BPJS kesehatan. Kenapa baru sekarang di update? Karena aku lama banget nggak pernah klaim kacamata lagi melalui BPJS dan beruntungnya dapat jatah kacamata tiap tahun dari kantor suami. Berhubung ini urgent butuh ganti lensa, karena lensa kacamataku sudah berjamur + sering pusing jadilah aku mencoba memeriksakan mata & klaim kacamata menggunakan BPJS kesehatan lagi. Berikut langkah-langkahnya:
1. Datang ke faskes 1 untuk minta surat rujukan ke dokter/klinik spesialis mata & klaim kacamata. Dokter umum dari faskes 1 akan mengarahkan klinik yang akan menjadi rujukan tingkat 2 (biasanya ada beberapa pilihan klinik/dokter/RS, kita bisa pilih yang mana).
2. Datang ke klinik rujukan dengan membawa surat rujukan dari faskes 1 beserta KTP dan kartu BPJS kesehatan. Dokter akan memeriksa dan memberikan resep obat (jika diperlukan) & resep kacamata. Legalisir resep kacamata di bagian pendaftaran klinik. Resep tersebut sudah bisa digunakan untuk klaim kacamatan di optik yang bekerjasama dengan BPJS.
3. Datang ke optik yang bekerjasama dengan BPJS dengan membawa resep kacamata yang sudah di legalisir di klinik. Untuk BPJS kelas 1 mendapat subsidi sebesar Rp 330.000,00
Prosesnya jauh lebih cepat dan mudah! Sat set wat wet, nggak nyampe sehari kelar!
Semoga bermanfaat :)