Monday, 31 December 2018

Sharing Bekerja di Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial Republik Indonesia


Sebelum masuk ke topik, alhamdulilah udah memasuki penghujung tahun. Alhamdulilah atas semua pencapaian, nikmat dan rezeki yang Allah swt berikan. Tahun ini tahun paling nggak produktif buat nulis, karena udah sibuk dengan kerjaan jadilah waktu menulis terbengkalai. 

Di kesempatan ini, aku mau sharing tentang kerjaanku sekarang di PKH. Aku dari dulu pengin share tentang topik kerjaanku ini tapi karena dulu pengetahuanku tentang kerjaan masih minim. Akhirnya aku putuskan untuk share di 1 tahun kerja. 1 tahun kerja di PKH gimana rasanya? Aku ngerasanya seneng, seru, enak dan betah. Hampir semua orang yang kerja di sini semuanya pada betah, awet-awet juga. Kalaupun mereka resign, pasti resign-nya karena keterima PNS. Waah seenak apakah kerja disini? Yuk kita simak... 

Apa itu PKH? 
Aku nggak akan menjelaskan secara teoritis dan texbook yak, hehe. PKH itu singkatan dari Program Keluarga Harapan, sebuah program pengentasan kemiskinan milik Kementerian Sosial Republik Indonesia. Program ini sudah ada sejak tahun 2007, jadi udah 11 tahun program ini berjalan sejak pemerintahan Presiden SBY dan dilanjutkan ketika kepeminpinan presiden Jokowi. PKH ini adalah program pengganti BLT, pernah denger kan? Bantuan yang dulu kalo diberitakan pasti penyalurannya ricuh. Tujuannya apa kok ada PKH? tentu untuk pengentasan kemiskinan, membantu ekonomi masyarakat miskin, dan untuk kesejahteraan keluarga miskin. Tapi program ini disalurkan dengan cara yang lebih mendidik. Di program ini, pemerintah memberikan bantuan berupa uang dengan nominal tertentu yang akan disalurkan ke rekening penerima bantuan. Nah siapa yang menerima bantuan? Mereka adalah RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) dan RTM (Rumah Tangga Miskin). Syarat utama harus miskin, syarat selanjutnya harus memiliki komponen. Komponennya apa? Mereka harus memiliki setidaknya salah satu komponen, seperti adanya anak usia sekolah, anak balita, ibu hamil, lansia dan disabilitas. Jadi bisa dibilang PKH adalah bantuan sosial bersyarat. Jika hanya miskin tapi tidak memiliki komponen, tentu nggak akan dapet bantuan ini. 

Syarat Menjadi Pegawai di PKH? 
Seleksi pada umumnya dilakukan secara nasional serentak seluruh Indonesia. Yang menyeleksi juga dari kementrian. Tapi kadangkala ada juga seleksi yang dilaksanakan oleh kabupaten berdasarkan persetujuan pusat dikarenakan kebutuhan SDM yang mendesak.
Semakin tahun, syarat untuk melamar di PKH akan semakin ditingkatkan standarnya. Dulu min pendidikan SMA, D3, D4 masih bisa mendaftar. Sekarang udah gak bisa, min S1. Apakah SDM yang dulu pendidikannya belum S1 dikeluarkan dari PKH? Tentu tidak. Masih tetap bekerja di PKH. Syarat lain adalah memiliki pengalaman di bidang pemberdayaan atau yang sejenis. Usia maksimal 35 tahun pada saat melamar. Latar belakang pendidikan, seingatku semua jurusan bisa melamar kecuali teknik dan kedokteran. Seingatku loh yaa maap kalo salah. Dan ada nilai plus buat pelamar dengan latar belakang pendidikan kesejahteraan sosial. Kebanyakan yang kerja disini anak-anak FISIP & Fakultas Pendidikan. 

Posisi dan Jenjang Karir di PKH 
Bekerja di PKH ada beberapa posisi yang bisa di lamar: 

1. APD (Administrasi Pangkalan Data)/ Operator 
Yang kerja di bagian ini harus lulusan IT. Kerjaannya berkaitan dengan database, administrasi pemberkasan. Kerjaanya by sistem dan aplikasi. Mereka adalah orang-orang yang mengembangkan sistem data di PKH agar dapat mudah digunakan oleh siapa saja. Di APD ini nantinya juga akan dibagi lagi menjadi beberapa divisi. APD ngantornya di kantor Dinsospermasdes (Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa). 

2. Pendamping Sosial 
Nah aku kerja di posisi ini. Jadi paham banget yah. Hampir semua jurusan bisa melamar di posisi ini. Kalau kataku, kerja sebagai pendamping sosial itu paling seru dan paling kompleks kerjaannya. Kita para pendamping adalah ujung tonggak dari kesuksesan program. Jadi, sukses tidaknya program ini bisa diukur dari kinerja pendamping. Pendamping kerjaanya bersinggungan langsung dengan kondisi lapangan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat miskin. Kita yang paling tahu permasalahan apa saja yang terjadi di lapangan. Kerjanya gini gaes.. nanti kita akan ditempatkan di Kecamatan (biasanya di Kecamatan yg sesuai dengan domisili/KTP-mu). Satu Kecamatan nantinya ada beberapa pendamping sosial. Kalau di Kecamatanku ada 8 pendamping sosial. Selanjutnya, dibagi lagi untuk memperoleh desa dampingan. Satu orang bisa dapet 1 sampai 2 desa, tergantung banyaknya desa di kecamatan tersebut. Di desa tersebut nantinya ada para penerima PKH yang harus didampingi oleh pendamping sosial. Berapa jumlah orang yang didampingi dalam satu desa? Macem-macem gaes, kalau yang lokasinya agak kota biasanya penerimanya nggak begitu banyak. Tapi kalau udah masuk di desa sampai desaaa banget itu penerimanya lumayan banyak. Kayak aku sendiri dapet 2 desa dengan total dampingan 423 orang. Hmm banyak banget gaes, saya udah mulai mumet wkwkwkw. Kerjaanya ngapain? Banyak. Diantaranya penyaluran bantuan, verifikasi, validasi, pemutakhiran, P2K2, FDS, pemberdayaan dan lain sebagainya. Kita pula yang mengontrol jika ada penerima yang tidak tepat sasaran. Misalnya ternyata dia orang kaya/mampu. Dan masih banyak lagi kerjaanya yang kalo diceritain satu persatu bakalan jadi novel. Kita ngantornya dimana? Sekretariatnya di kecamatan penempatan dan di desa dampingan. Jadi kita blusukan ke desa-desa kerjaanya, itu yang bikin seruuu hehe. 

3. Supervisor 
Supervisor atau SPV bisa dibilang atasannya langsung para pendamping sosial. Mereka inilah orang-orang yang mengontrol kinerja pendamping sosial. Membantu mengurus jika ada masalah dilapangan. Contohnya, ada anak nakal/bermasalah, anak putus sekolah, orang yg ekonominya sudah mampu tapi tidak mau mengundurkan diri dari PKH dan masih banyak kasus-kasus lainnya. Selain itu mereka pula yang mengontrol jalannya FDS dan melakukan coaching FDS kepada pendamping sosial. FDS singkatan dari Family Development Season atau sesi peningkatan kemampuan keluarga. Semacam pemberdayaan melalui pemberian materi pengetahuan kepada para peserta penerima PKH. Materinya beragam mulai dari kesehata, keuangan, gizi, parenting dan lain-lain. SPV ngantornya di kantor Dinsospermasdes. Kalau di Kabupatenku, SPV ada 5 orang dan 1 orang SPV membawahi 4-8 Kecamatan. Jadi mereka harus rutin kunjungan ke kecamatan-kecamatan tersebut. 

4. Korkab (Koordinator Kabupaten) 
Korkab adalah orang yang ditunjuk sebagai pemimpin atau koordinator program PKH dalam suatu kabupaten. Jabatan tertinggi dalam suatu kabupaten dipegang oleh korkab. Korkab biasanya 1 orang, tapi masih mungkin ditambah sampai beberapa orang. Tergantung banyaknya penerima PKH dan SDM PKH dalam Kabupaten tersebut. Fungsi dan tugas korkab yaa sebagaimana koordinator pada umumnya, mengawasi, koordinasi, targeting, mereka yang memiliki tanggung jawab paling besar dalam pelaksanaan program PKH di Kabupaten. Ngantornya di kantor Dinsospermasdes. 

5. Korwil (Koordinator Wilayah) 
Korwil ini atasannya korkab, kerjaanya hampir sama dengan korkab. Hanya saja korwil posisinya di tingkat provinsi. Kalau di provinsi jawa tengah ada 3 orang korwil. Satu orang korwil membawahi beberapa kabupaten yang menjadi tanggung jawabnya. 

Lanjut ngomongin tentang jenjang karir yaa.. Sebelum ke jenjang karir, di PKH itu boleh misal dia tadinya APD tapi minta mutasi jadi pendamping sosial atau tadinya pendamping sosial mutasi jadi APD (dengan syarat harus lulusan IT). 
Kalau jenjang karir, pendamping sosial bisa menjadi supervisor dengan syarat pendidikan harus lulusan kesejahteraan sosial (makanya di awal aku bilang lulusan ini punya nilai plus dibanding yg lain) 
Dari pendamping sosial/APD bisa jadi korkab dengan syarat memiliki kinerja yang baik (biasanya mereka lebih menonjol dibanding yg lain) dan minimal sudah mengabdi beberapa tahun di PKH. Kalau di Kabupatenku kemaren ada seleksi korkab dgn syarat minimal udah mengabdi selama 4 tahun. Dan ini ada seleksinya lagi yaa.. begitu juga dari korkab bisa menjadi korwil dengan syarat tertentu. 
Sistem jenjang karir di PKH itu gak mesti ya, gak selalu tiap tahun ada. Semuanya tergantung kebutuhan wilayah/ kabupaten tersebut. 

Status Kepegawaian di PKH 
Di PKH itu statusnya pegawai kontrak pemerintah. Kontrak sampai berapa lama? Sampai usia pensiun, yakni 60 tahun. Sistem kontraknya perpanjangan setiap setahun. Jadi di akhir tahun akan ada evaluasi kinerja yang diselenggarakan oleh Dinsospermasdes untuk melihat apakah kita layak dilanjutkan kontrak kerjanya atau tidak. Kalau kita kerjanya bener, gak bermasalah Insha Allah aman. Kalau diterima jadi PNS wajib resign dari PKH atau kalau kita pengin resign sewaktu-waktu dari PKH karena alasan tertentu juga diperbolehkan. Selama kita masih betah di PKH, masih bisa lanjut terus sampai usia pensiun. Tapi gaess kabar baiknya di tahun 2019 semua pegawai PKH akan berubah statusnya menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) dengan status P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) jadi sudah setara PNS. Syaratnya nanti akan ada seleksinya lagi dan minimal sudah 1 tahun bekerja di PKH. 

Gaji di PKH 
Ini yang paling menarik yah, masalah gaji hehe. Secara nominal pasti tidak akan aku sebutkan, karena kurang etis. Siapa yang menggaji kita? Tentu dari Kementrian Sosial, karena kita kontraknya langsung dengan kementerian. Sistem gaji di PKH menurutku fair banget. Semakin dia senior & lama bekerja di PKH semakin tinggi gajinya. Gaji kita yang junior-junior baru setahun kerja di PKH beda dengan yang udah 5 bahkan 11 tahun kerja di PKH. Jenjang pendidikan tidak mempengaruhi besaran gaji. Yang mempengaruhi adalah lamanya bekerja. Tapi jika nanti statusnya berubah menjadi ASN, besaran gaji akan sangat berpengaruh tergantung pada jenjang pendidikanmu. Jadi meskipun kamu masih junior tapi pendidikanmu udah S2 gajimu bakal lebih gede dari yang senior tapi pendidikan D3. Oya, gaji setiap posisi juga beda-beda yah.. setiap tahunnya juga pasti akan ada kenaikan gaji. 

Besarnya gaji untuk pendamping sosial buat yang junior setara dengan PNS gol IIIc, semakin senior berarti semakin tinggi gajinya. 
Gaji APD/operator lebih tinggi diatasnya pendamping sosial yang senior. Gaji suprevisor 2x nya gaji pendamping sosial. 
Gaji korkab 2x nya gaji APD, yaa beda tipis sama supervisor. 
Gaji korwil, aku nggak tahu hehe. 

Gaji yang dibayarkan adalah gaji kotor. Nantinya akan dipotong lagi untuk iuran BPJS kesehatan, ketenagakerjaan, dan pensiun. Selain gaji ada apa lagi? Ada uang BOP (Biaya Operasional) yang diberikan setahun 4x. Ada dana sharing kabupaten (tergantung kabupaten masing-masing ada gaknya. kabupatenku gak ada, hiks) kalau dana sharing itu berdasarkan info dikasihnya setiap bulan. Ada honor diluar tugas pokok pekerjaan/ tugas-tugas istimewa tambahan yang besarnya ratusan ribu hingga jutaan (tergantung kondisi yg dihadapi). Ada juga kabupaten yang ngasih motor secara hibah ke para pendamping sosial. Lagi-lagi tergantung kabupatennya. Oya, gak ada THR ya jadi jangan ngarep wkwkwk. Tapi beda ceritanya kalo udah ASN bakal ada THR dan gaji ke-13. 

Keuntungan Bekerja di PKH 
Menurutku hal paling tak ternilai adalah pengalaman kerja dan ilmu selama bekerja disini. Kita jadi melek tentang program-program pemerintah. Jadi itu yang dikit-dikit nyalahin pemerintah tenggelamkan sajalah, hahaha! Punya banyak pengalaman pemberdayaan dan pendampingan. Kita disini dituntut menjadi the real agent of change sekaligus problem solver. Karena akan ada banyak sekali permasalahan yang muncul dan kita diharuskan berpikir serta bertindak cepat untuk memberikan solusi. Keuntungan lain juga banyak diklat dan pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan skill para pegawai PKH. Diklatnya itu juga beda, gak sekedar teori-teori aja tapi juga diklat praktek. Pokoknya seneng deh kerja disini, banyak tantangannya, banyak keseruannya. 

Mungkin saat ini cuman itu yang bisa aku share, silahkan buat yang mau tanya-tanya atau diskusi bisa komen di kolom komentar yaa.. So, gimana apakah kalian berminat kerja di PKH??!
Continue reading Sharing Bekerja di Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial Republik Indonesia

Friday, 2 November 2018

Untuk Kamu Hey Para Wanita Single!

Sebenernya postingan ini bisa jadi nggak hanya ditujukan buat cewe aja sih tapi cowo juga bisa. Behubung aku cewe, aku mau bercerita berdasarkan sudut pandangku sendiri sebagai cewe. Aku mau ngebahas tentang pengalamanku sendiri bahwa ketika statusku beralih dari single menuju married banyak hal yang berubah dalam hidupku. Nggak dipungkiri aku sempat kaget di awal, ih kok gini yaa? kok gitu yaa? Seringkali bahkan hidup tidak sesuai rencana, jauh dari harapan. Dan ternyata nggak cuma aku yang merasakan. Ngobrol sana-sini bareng sesama ibu-ibu, ternyata mereka mengalami hal yang sama. Eits tapi jangan merasa senang dulu dengan status "mumpung masih single". Justru kalianlah para wanita single harus sudah mulai memikirkan masa depanmu sendiri. Terutama buat yang udah pada kerja, punya penghasilan sendiri.

Sebagian besar para single (nggak semua mungkin yah, karena aku sendiri termasuk yang iya) mereka nggak begitu mikirin masa depan. Begitu kerja punya gaji sendiri lantas uangnya dipakai buat senang-senang foya-foya dengan segala gemerlap dunia. Nggak ada salahnya sih memanjakan diri sendiri, selagi masih muda, masih sehat, masih belum punya buntut. Tapi perlu juga mikirin tabungan masa depan biar gajinya gak habis-habis melulu.. biar ada bekasnya.. ada hasilnya selama ini kamu kerja. Belilah sesuatu yang berbekas, mobil mungkin, rumah, emas, barang-barang elektronik yang nantinya bakal berguna banget, kalo bisa malah investasi reksa dana, deposito atau investasi lainnya.

Faktanya ketika masih single, masih numpang orang tua mungkin nggak begitu mikirin biaya hidup.. jadi gaji pasti nyisa banyak. Nah kalo yang perantauan yaa pasti ada lah biaya hidup tapi nggak akan sebesar biaya hidup setelah menikah nanti. Kadang-kadang malah untuk para fresh graduate di awal-awal kerja masih sering dikirimin uang sama orang tua. 

Begitu menikah, jebreeeeeeeeettt kita kaget sekaget-kagetnya. Kemudian penyesalan datang bertubi-tubi. Yaampun dulu duit hasil kerja kemana ajaa kok bisa sekarang udah nikah malah kere nggak punya duit banget 😭

Aku pengin cerita ini cerita nyata yang dialami temenku sendiri, sebut saja Melati (kalo mawar sudah terlalu mainstream yeess). Dia pas single kerja dengan penghasilan yang lumayan lah untuk ukuran single. Dia mengakui sendiri kalo waktu dulu kerja kayak nggak butuh uang. Uang gajinya dipake aja buat seneng-seneng, buat dikasih ke orang tua. Bahkan nabung aja enggak. Setelah menikah, masih numpang orang tua dan segala kebutuhan masih disokong sama bapaknya. Bapaknya pencari nafkah tunggal, ibunya IRT, adiknya masih kuliah. Begitu hamil, dia resign cuma suaminya yang kerja dan katanya sih penghasilannya cuma ngepas. Nggak lama kemudian bapaknya meninggal. Kagetlah dia sekaget-kagernya karena pencari nafkah utama meninggal. Yang tadinya enak, apa-apa tinggal nerima tinggal pakai sekarang nggak bisa lagi. Nggak ada lagi yang bisa diandalkan untuk membiayai hidup. Hanya bergantung pada suaminya juga amat sangat nggak mungkin. Di tengah-tengah keterpurukan, temenku dan keluarganya berusaha bangkit. Melati mulai mencari kerja lagi, adiknya yang kuliah akhirnya resign karena nggak ada biaya dan memutuskan bekerja untuk bisa membiayai hidup.

Pelajaran apa yang bisa di petik dari kisah di atas?? Nah loo.. kok kayak soal Bahasa Indonesia yak hihi...

Aku mau bilang bahwa merencanakan masa depan itu sangat penting. Meski masa depan itu penuh ketidakjelasan, penuh dengan misteri dan kadang berjalan diluar kendali kita. 

Buat yang udah kaya 7 turunan atau nikah sama konglomerat, mending stop jangan dilanjut baca 😁 Yang terjadi pada tiap-tiap orang memang berbeda. Beda pula sama kasusku. Cerita sedikit... 9 bulan awal pernikahan posisiku masih LDM karena lagi studi S2, jadi kalo pulkam pun ke rumah ortu/mertua. Bener-bener nggak mikirin biaya hidup sama sekali, kecuali biaya hidup ngekos. Itupun ditanggung sama beasiswa. Jadi asli dah hidupku aman tentram damaiii. Aku kaget dan mengalami krisis finansial keluarga setelah hidup misah dengan orang tua/mertua. Kurang lebih setelah menikah 9 bulan lamanya. Aku lulus kuliah, kita memutuskan buat hidup mandiri pisah dengan ortu/mertua. Posisiku belum kerja, jadi cuma ngandelin penghasilan suami. Terlebih kita punya cicilan mobil yang nominalnya nggak sedikit. Luar biasa rasanya, tapi itu adalah proses yang memang harus dijalani. Karena aku dan suami bertekad sesusah apapun hidup kita harus bisa mandiri.

Namanya baru belajar mandiri, semuanya bener-bener learning by doing. Meskipun waktu itu kita punya tabungan, aku juga punya simpanan sisa dari uang beasiswa. Nyatanya mengatur keuangan keluarga nggak semudah membalikkan telapak tangan. Kita kaget karena ternyata pengeluaran orang yg udah menikah segini banyaknya. Dulu pas masih single aku nganggep gaji 4 juta itu berasa banyak banget. Setelah menikah, 4 juta itu berasa butiran debu... lewat-lewat doang dah ngepas banget buat sehari-hari. Mau nyisihin buat saving juga gak bisa. Di awal-awal bulan kita hidup mandiri pengeluaran bener-bener membengkak, sampai harus nyuilin duit tabungan. Lama kelamaan duit tabungan pun menipis. Ditambah aku yang nggak kunjung dapet kerja. Streess banget rasanya waktu itu, berasa jadi orang termisqueeenn sedunia. Kereee banget, duit ngepas-ngepas banget, super prihatin bahkan sempet pakai kartu kredit buat nombokin biaya ini itu (ini salah banget sih, belakangan aku nyeseeelll kenapa dulu pake kartu kredit).

8 bulan nganggur, akhirnya aku dapet kerja. Suami juga pindah dinas di perusahaan yang Alhamdulilah kesejahteraannya lebih bagus. Perlahan tapi pasti kita mulai memperbaiki kondisi finansial. Meski dengan kondisi keuangan yang udah jauh lebih baik pun, kita masih struggling. Yaa kadang-kadang masih suka pasang surut. Ada aja pengeluaran nggak terduga. 

Kadang yang bikin aku heran adalah ketika ada temen yang masih single dia bilang gini, "hey ayo jalan-jalan piknik napa jangan diem-diem bae, keliling Indonesia kek apa main keluar negeri. Gak bosen disitu-situ aja?" atau "Ayo besok malem kita nongki-nongki". 

Gapapa sih kalian ngajakin asal dibayarin atau kalo posisiku lagi tajir melintir.

Bisa lah pakai kalimat yang lebih menjaga perasaan contohnya, "Yuk kita rencanain lagi liburan bareng temen-temen."

Kadang, inginku berkata kasar. Kalian ngomong seenak jidat yah, gak tau yak kalo bahas duit itu sensitip... tiiiittttttttttttttttttttttt

Helooow, kalian para single yang belum merasakan kejamnya kehidupan. Tunggulah saatnya kalian juga akan tiba (ngomong sambil pake mimiknya mak lampir). Kalian para single yang belum memikirkan masa depan mau di bawa kemana, tolong jangan ngomong begitu sama temanmu yg udah menikah. Prioritas kalian aja udah beda. Yang nikah udah mulai mikirin nabung buat beli rumah, beli mobil, beli perabotan rumah tangga, buat pendidikan anak, duitnya berbekas untuk kebutuhan masa depan. Sedangkan kalian masih mikirin seneng-seneng. Besok mau liburan kemana, mau kulineran apa, mau beli tas branded apa. mau mborong skin care apa.

Setelah menikah, hidup kita akan berbeda banget, berubah banget 100%
Ya tanggung jawabnya, ya kebutuhannya. Ini serius aku pernah uang di atm bener-bener tinggal 100 ribu dan kita nggak punya pegangan apapun (semisqueeen itu permisah). Kalo flashback aku bener-bener bersyukur dengan kondisiku yang sekarang. Aku bersyukur mampu melewati masa-masa sulit. Dan aku jadi lebih menghargai uang. Dulu suka iri kalo liat temen posting jalan-jalan, suka kepengin juga. Tapi balik lagi, prioritas kita beda. Jalan-jalan boleh asal ada bugetnya dan berusaha buat nggak dikit-dikit kepengin biar kondisi keuangan tetep waras. Karena kondisi keuangan yang waras adalah salah satu koentji ketentraman dalam hidup berkeluarga.

Jadi para single, sudah sesiap apa menghadapi masa depan?

Continue reading Untuk Kamu Hey Para Wanita Single!

Tuesday, 16 October 2018

Minimalism Lifestyle Challenge


Hai-haiii... btw akhir-akhir ini aku lagi tertarik banget sama gaya hidup minimalis ala bule gitu. Gara-garanya aku nemu sebuah video di Youtube ada seorang bule punya gaya hidup simple serba minimalis. Dari rumahnya, perabotan, barang-barang pribadi juga dan itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dimana mereka bisa hidup secara produktif hanya dengan memiliki sedikit barang. Artinya, belilah sesuatu yang benar-benar hanya dibutuhkan saja. Dengan begitu, mereka juga merasa hidupnya lebih bahagia dan minim stress. Aku pikir ini juga udah menjadi semacam lifestyle generasi milenial di barat sana. Karena memang generasi kita lebih banyak yang menyukai sesuatu yang simpel-simpel, tul gaak? Menurutku ini amat sangat menarik sih, sekaligus ide bagus buat tipe orang sepertiku yang terlalu perfeksionis dalam segala hal.


Source: Pinterest

Rumah = Tempat Sampah

Setelah terinspirasi, aku lagi berusaha banget buat nerapin gaya hidup minimalis ini. Tapi buat kaum hawa, masalah terbesar dari kita-kita ini adalah doyan belanja. Kadang beli doang, dipakai kagak. Kadang beli karena laper mata, beli sesuatu karena lagi tren, beli karena ngeliat temen kita pake terus kita jadi kepengin. Nah iniii nihh yang harus di koreksi. Pada akhirnya kita cuma numpuk-numpuk barang di rumah yang bikin rumah jadi penuh, sumpek dan terlalu banyak barang yang gak perlu. 


Source: Pinterest

Lets Get Started!

Coba deh cek barang apa yg paling nyampah dirumahmu?? Kalo aku sih sebenernya nggak ada, tapi koleksi dari baju, tas, sepatu dan skin care cukup banyak dan bikin penuh kamar. Setelah di pikir-pikir emang palingan baju yg di pake itu-itu doang, sepatu juga itu-itu doang, skin care yang gak cocok juga akhirnya gak kepakai.

Kalau udah menyadari, alangkah baiknya kita mulai mereduksi barang tersebut satu persatu.

1. Baju, seleksi pakaian yang paling sering kamu pakai dan yang udah gak pernah dipakai sama sekali. Seleksi juga mana baju-baju yang udah gak muat, udah kayak gembel bisa dijadiin lap 😆 atau baju-baju yang modelnya udah out of date. Kalau udah, kamu tinggal mutusin apakah baju-bajumu itu mau disumbangkan atau di garage sale.

2. Sepatu, pilih mana sepatu yang paling nyaman, yang model dan warnanya bisa nyambung ke outfit mana aja dan yg paling sering dipakai. Sepatu-sepatu yg udah gak muat, gak pernah dipakai, jebol, atau kondisinya sudah jelek lebih baik segera disingkirkan. Buat sepatu yang gak pernah dipakai tapi kondisinya masih bagus juga lebih baik disumbangkan atau garage sale. 

3. Tas, mungkin tas-tas yang udah rusak bisa diperbaiki atau di buang. Tas kesayangan silahkan dipertahankan, kalo udah nggak pernah dipakai bisa disumbangin atau garage sale.

4. Skin care/ make-up, banyak nih cewe-cewe zaman now yang skin care/ make-up addict apa-apa di beli padahal belum tentu kita membutuhkan itu, dan belum tentu cocok juga di kulit. Pada akhirnya nggak dipakai, dibiarin sampai kadaluarsa. Sayang kan, mubadzir juga L Soal skin care pertama-tama kita harus tau dulu kebutuhan kulit dan kebiasaan kita dalam menggunakan skin care/make up untuk menghindari membeli yang tidak dibutuhkan. Misalnya nih, kita nggak pernah pakai serum wajah karena pakai moisturizer aja udah cukup, yaudah gak usah deh kita beli-beli serum. Atau contoh lain, kita lebih nyaman pakai bb cream dibandingkan foundation, beli lah bb cream sesuai kebiasan, nggak perlu beli juga foundation, cc cream, dd cream dan sebagainya.  Kita juga perlu evaluasi kalau beli skin care atau make-up. Kalo yang kita beli itu kita pakai sampai habis artinya barang itu bener-bener berguna dan kita butuhin. Kalo setelah beli terus udah gak pernah dipakai lagi, artinya jangan di repurchase barang tersebut. Terus kalau udah terlanjur beli gimana dong? Yaa.. lagi-lagi jika skin care itu terjamin kehigenitasanya setelah kamu pakai, misal di botol pump atau spray bisa lah di preloved, atau kasihkan temenmu yang cocok sama skin care tersebut. Kalo bentuknya cream yang di colek mending jangan deh, biarkan saja dia kadaluarsa dengan sendirinya J

Nah ada juga nih tipe orang yang borosnya itu di beli perabotan rumah tangga. Misal, perintilan home decor, alat-alat masak, alat makan, furnitur, bedding set, boneka dan lain sebagainya. Contohnya... siapa yang suka ngoleksi tupperware sampai berlemari-lemari, hayooo ngaku??? 😆😆😆

Udah pasti semua barang-barang yang di beli secara berlebihan bakal bikin rumah semakin penuh sesak. Basa jowone rumpeg, rungseb. Efek negatifnya adalah ketika rumah kita kebanyakan barang, kita bakal lebih sulit dan repot ngebersihin rumah, bakalan susah nyari barang apalagi kalau nyimpennya gak bener, dan bikin kamu stress dengan banyaknya barang-barang di rumah. Yaa kalo si pemilik rumah itu rajin, rapi, bisa bebersih setiap hari. Lah kalo kayak aku? bersihin rumah aja mentok banget 2x seminggu karena keterbatasan waktu. Salah satu solusinya adalah mengurangi jumlah barang yang ada di dalam rumah. Semakin sedikit barang, semakin produktiflah hidupmu.


Source: Pinterest

Caranya gimana menyingkirkan barang-barang yang udah gak diperluin? Jawabannya adalah terserah kalian enaknya gimana. Jujur aja saking semangatnya aku, di awal-awal aku hampir tiap hari menyeleksi barang. Pulang kantor kondisi capek pun aku rela-relain dah. Dampaknya sampe meriyang gak enak badan, dan pilek karena aku alergi debu. Sebaiknya sih di cicil yah, seminggu sekali atau seminggu dua kali. Mulai dari satu jenis barang dulu, setelah selesai baru pindah ke jenis barang yang lain. Aku sampai sekarang juga masih menyeleksi pelan-pelan. Gak masalah pelan, yang penting beres.

Saving Money

Setelah kamu menyingkirkan semua barang yg udah gak diperlukan lagi. Manfaat lain yang bisa dirasakan adalah bisa berhemat lebih banyak uang. Kamu bisa hitung-hitung lagi dari semua barang yang udah kamu singkirkan kalau dinominalkan, jadi berapa duit? Itu bikin nyesek loo, hihi. Jadi gini, sampai sekarang aku masih dalam proses menyingkirkan barang-barang yang udah gak diperlukan. Dan ternyata itu susah banget loh, kadang baper sendiri, terutama sama baju, tas dan sepatu. Tapi harus di tega-tegain, kalo nggak tega mulu kapan kelarnya? hihi... 
Perjuangan menyingkirkan barang-barang itu, bikin aku mikir lagi berkali-kali lipat kalau mau beli barang baru.

1. Aku inget-inget perjuangan betapa lelahnya menyingkirkan barang-barang sampah di rumah.
2. Kira-kira aku beneran butuh nggak barang ini?
3. Ini cuma kepengin apa butuh?
4. Apa manfaatnya buat aku?
5. Setelah aku beli, bakalan jadi sampah gak barang ini? bakalan sering aku pakai nggak?

Setelah kita bertanya pada diri sendiri dan semua jawabanya lebih condong ke hal yang positif, berarti nggak ada salahnya kita beli. Tapi kalau ternyata sebaliknya, sebaiknya kita tahan keinginan kita untuk membeli. Lebih baik uangnya di tabung kan?

Belilah ketika Butuh

Jika ingin beli sesuatu, kita harus punya alasan. Dan alasannya harus karena butuh! Ketika kita sudah banyak mereduksi barang, kita jadi tahu jenis barang apa yang bener-bener dibutuhin/kepakai dan mana yang enggak. Aku ambil contoh pada kasusku sendiri ya, sebelumnya aku suka banget beli cardigan dan style bajuku itu selalu pakai daleman lengan pendek dobel cardigan. Atau baju pendek dalemannya pakai manset kaos. Jujur lama-lama aku males pake baju model begitu apalagi buat harian. Selain ribet, boros cucian, cuaca juga panas, nggak nyaman pakai baju berlapis-lapis. Akhirnya sekarang aku lebih suka beli atasan lengan panjang. Style bajuku yang dulu-dulu mulai aku singkirin perlahan.

Tahanlah dirimu sebisa mungkin untuk membeli barang hanya karena lucu, warnanya kamu banget, atau liat temenmu beli trus kamu jadi beli juga. Jangan ya, kalau bisa jangaan!
Selain butuh, belilah barang-barang ketika sudah habis, lapuk (sudah masanya diganti), dan barang yang belum dimiliki tapi memang karena butuh.

Kalau habis, ini berlaku untuk barang-barang habis pakai seperti skin care, make-up, alat mandi, bumbu-bumbu dapur, bahan makanan dan lain sebagainya. Kuncinya adalah jangan menumpuk barang. Boleh membeli untuk persediaan, tapi hanya seperlunya. Salah satu kebiasaanku dulu adalah aku bisa pakai 4 jenis pembersih wajah, dan 3-4 jenis facial foam dalam satu waktu. Nggak praktis banget kan, boros juga. Karena udah terlanjur beli dan menyesal satu-satunya jalan adalah menghabiskannya satu persatu. Aku mencoba untuk menahan diri nggak beli lagi kalau belum bener-bener habis semua.

Untuk barang lapuk misalnya nih sofa yang udah lama, udah rapuh di makan rayap atau blender rusak yang udah gak bisa diperbaiki berarti itu saatnya kita harus beli yang baru. Barang yang lama bisa di daur ulang atau diloakin ke rongsokan. Intinya jangan nyampah ya, kalo udah nggak dibutuhin ya harus dikeluarkan dari rumah.

Satu lagi, selama kita belum punya suatu barang dan kepengin beli gak masalah si. Tapi  barang itu harus di beli karena kebutuhan. Contohnya, kamu gak punya vacuum cleaner padahal kamu butuh itu biar bersih-bersih rumah bisa selesai lebih cepat. Nggak ada salahnya kamu beli vacuum cleaner karena kan itu memang butuh dan berguna.


 Merubah kebiasaan, merubah selera

Ini opsi tambahan yang aku terapin untuk diriku sendiri, boleh jadi pertimbangan boleh tidak. Dulu ni aku suka beli barang-barang murah yang kualitasnya juga kurang bagus. Kualitas barang kurang bagus, otomatis barang tersebut jadi cepat rusak dan nggak bisa dipakai lagi. Akhirnya… nyampah juga kan di rumah. Nah yang lagi aku rubah adalah, aku berusaha untuk merubah kebiasaan ini dan merubah seleraku akan barang. Yang tadinya suka beli barang murah kualitas kurang bagus sekarang di balik, utamakan kualitas dulu dan keawetan barang baru kemudian harga bisa disesuaikan. Bukan berarti jadi hedon beli barang-barang mahal ya, nggak gitu juga. Ini aku terapin ke semua printilan di rumah. Mulai dari barang-barang pribadi (tas, baju, make-up dll) sampai perabotan rumah tangga. Aku mulai berpikir, beli mahalan sedikit nggak apa-apa asal barangnya bagus, awet dan aku nggak perlu berkali-kali beli karena barang tersebut rusak. Kebiasaan ini berguna juga loh buat ngirit uang, Misal dulunya suka beli baju yang harga 50.000 dan kalian bisa beli kapanpun karena murah. Sekarang di rubah kalo beli baju yang agak mahalan dikit lah, yang kualitasnya bagus, yang harga 200.000 keatas 😄 Akhirnya karena kebiasaan udah berubah, selera barang berubah, jadi mikir-mikir lagi kan kalau mau beli baju karena selera bajumu sekarang udah lebih mahalan dan lebih berkualitas.

Gimana, kira-kira udah siapkah dengan minimalism lifestyle challenge??

Continue reading Minimalism Lifestyle Challenge

Saturday, 13 October 2018

Review AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle Toner Somebymi

Haloo..
Balik lagi ke dunia per-review-an, hehe. Kali ini aku mau review toner yang akhir-akhir ini lagi hits banget. Dan aku adalah salah satu orang yang tergoda untuk mencoba, gara-gara liat iklannya di IG cewe korea yg pake toner ini semala 30 hari wajahnya berubah menjadi mulus glowing dari yang sebelumnya jerawatan. Kalian semua pasti juga pernah liat iklan ini kan? Nah tadinya aku sudah menguatkan hati buat nggak tertipu iklan, namanya iklan pasti banyak palsunya. Tapi apa daya lah aku akhirnya beli juga, penasaram pengin nyoba 😁


Kita mulai dari kemasannya dulu. Toner ini menggunakan botol plastik, jadi sangat aman untuk di bawa-bawa. Label kemasan di bagian depan keterangannya pakai bahasa Inggris, sedangkan label kemasan bagian belakang menggunakan tulisan korea, jadi nggak bisa bacanya hiks. Si somebymi ini  mengklaim dirinya mengandung AHA/BHA/PHA/NIACINAMIDE 2% dan Real tea tree 10.000 PPM. Real tea tree 10.000 PPM itu aku nggak ngerti sebanyak apakah, tapi mungkin banyak banget. Jujur aku sendiri gak paham dengan kandungan-kandungan dalam kosmetik, yaa cuma tau beberapa aja sih. Teruuuss fungsi dari somebymi ini antara lain:

"AHA, BHA and PHA works as effective exfoliator to leave skin cleaner and more radiant than before"

Key points:
Skin exfoliating ingredients
Formulated without 20 ingredients
Dual functionality approved by KFDA
Low pH toner

Poin utama si toner ini adalah mengecilkan pori-pori, mencerahkan warna kulit, moisturizing dan sebagai exfoliator.

Oya, kelemahan toner ini adalah nggak ada tanggal kadaluarsanya baik di kemasan dus ataupun botol jadi harus hati-hati. Menurutku, kalo bisa toner ini udah habis maksimal 1 tahun pemakaian karena kalo kelamaan takut juga yak, gak ada tanggal kadaluarsanya 😟



Isinya sebanyak 150 ml, lumayan lah bisa dipakai beberapa bulan. Aku beli toner ini lewat online shop namanya yeppene, bisa order via IG, website ataupun Shopee. Harganya waktu itu lagi diskon, 175.000 kalo gak salah. Aku mulai pake ini sejak tanggal 4 Juli, jadi kurang lebih udah 4 bulan aku pakai toner ini. 

Oke, kita lanjut di hasil pemakaian toner ini yaa..
Selama 4 bulan pakai, aku baru menghabiskan seperempat botol. Mungkin toner ini bakalan cukup untuk dipakai 8-12 bulan, tergantung pemakaian sih. Di satu setengah bulan awal pemakaian aku pakai 2 hari sekali. Dipakai pagi setelah cuci muka dan sebelum pakai skin care, dan malam hari sebelum tidur. Kadang kalo malem cuma pakai toner ini aja, kadang di lanjut pakai skin care yang lain. Di bulan-bulan selanjutnya sampai sekarang aku cuma pakai 1 kali sehari, biasanya pakai malem doang sebelum tidur atau siang hari setelah pulang kantor. Saat ini aku kurangi pemakaian jadi 1x sehari karena beberapa alasan:

1. Aku takut exfoliating kulit berlebihan memberi dampak buruk ke kulit
2. Cuaca lagi puanaaas banget di Jawa akhir-akhir ini, bayangin aja kalo siang bisa 33-36⠁C dan kalo aku pakai toner ini di pagi hari bakal bikin kulit aku lebih cepat berminyak.
3. Aku lagi nyoba pakai elshe skin acne skin care, jadi pemakaiannya aku bagi-bagi. Untuk review elshe skin menyusul yaa ^^ 

Karena toner ini mengandung tea tree, maka baunya tea tree banget yaa.. lebih mirip minyak kayu putih. Kesan awal aku pikir pakai ini bakal bikin kulit kering mengelupas, ternyata enggak. Justru sangat melembabkan kulit dan bikin kulit kenyal glowing sehat. Tapi tetep harus menghindari pemakaian berlebihan di area lekukan hidung dan bawah bibir.

Aku mau sedikit kasih advice buat kalian yang mau nyobain toner ini, hasilnya itu amat sangat tergantung kondisi kulit kalian masing-masing. Bisa cocok, bisa nggak cocok, bisa ngefek, bisa juga gak ngefek apapun. Jadi apa yang ditampilin di iklan itu bisa di bilang bohong, cuma trik marketing aja hehe.

Sebelumnya aku mau cerita dulu kondisi kulit aku itu oily berjerawat, jerawatku juga selalu muncul setiap PMS. Tipe jerawatku itu jerawat batu yang gede-gede pegel banget sekalinya muncul bisa 3-5 jerawat dan aku juga punya whitehead/ jerawat kecil-kecil di bagian kulit sepanjang garis rambut. Katanya sih kalo jerawat muncul di sepanjang garis rambut karena rambut kotor ya, padahal sering keramas ko. Mungkin karena ketutup aku pakai jilbab juga jadi di bagian kulit itu banyak muncul jerawat. Awal-awal pemakaian gak begitu keliatan banget hasilnya, dan nggak kayak di iklan kulitku bener-bener muluss bersih selama 30 hari. Malah awal pemakaian jadi muncul beberapa jerawat di dahi, kirain gak cocok. Meski muncul jerawat tetep aku lanjutin, dan alhamdulilah lama-lama berangsur hilang. Selain itu yang aku rasain adalah jerawat yang muncul cepet mateng terutama kalau di pakai malam hari. Fungsi exfoliator nya bagus banget, setelah aku pakai ini wajahku bener-bener berasa bersih kotoran juga terangkat semua di kapas. Kalau kalian mau cari toner exfoliating untuk tipe kulit berminyak berjerawat yang bisa maksimal membersihkan wajah aku bener-bener merekomendasikan toner ini. 

Hasil exfoliating menggunakan toner somebymi

Karena jerawatku ini munculnya musiman ketika lagi PMS, bisa dibilang perajalananku pakai toner ini sama sekali nggak mulusss. Jauh dari harapan dan agak susah melihat hasilnya di kulit. Susahnya lagi adalah ketika jerawat PMS ku lagi muncul, dipakai-in skin care apa pun gak bakal mempan. Obat termempan adalah ketika udah selesai menstruasi, jerawat ikut hilang. 

Setelah 4 bulan pemakaian, ini dia perubahan di kulit berdasarkan hasil pengamatanku secara teliti: bekas jerawatku yang lama lumayan memudar. Ini di bekas jerawat yang lama ya, bukan di bekas jerawat yg baru-baru. Memudarnya bisa di bilang lumayan banget, meski belum hilang tuntas. Yang tadinya bekas jerawat masih pada merah banget bahkan menghitam sekarang berangsur membaik, warnanya jadi pink muda agak cream hampir sama dengan warna kulit. Jadi kalau pakai foundation atau bb cream bisa ketutup sempurna. Fungsi mengecilkan dan membersihkan pori-pori juga cukup ngefek di aku. Tapi kalo buat menghilangkan jerawat 100% toner ini gak bekerja di aku, buktinya sampai sekarang aku masih struggling dengan para jerawat laknat ini 😭 Hanya saja cukup membantu menenangkan dan membuat jerawat cepet mateng. Lagi-lagi yang paling bagus adalah fungsi exfoliating-nya.

Terakhir, kalau ditanya repurchase nggak? Belum tau sih.. karena aku suka banget coba-coba skin care. Kalo nemu yang lebih cocok dan lebih ngefek kemungkinan bakal ganti toner.

Sekian, semoga bermanfaat!





Continue reading Review AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle Toner Somebymi

Saturday, 19 May 2018

Wahai Para Suami, Bantulah Istrimu Ketika di Rumah

Alhamdulilah sekarang aku jadi wanita karir. Jadilah niat bisa rutin posting blog minimal sebulan sekali terbengkalai sudah selama berbulan-bulan. Dan alhamdulilah hari ini dengan tekad yang kuat aku berupaya meluangkan waktu untuk nulis postingan di blog. 

Sekalinya posting topiknya berat yee.. kenapa tiba-tiba pengin posting ini? Karena entah kenapa beberapa minggu yang lalu aku jadi tempat curhatnya emak-emak. Segala jenis emak-emak pada curhat tentang kehidupan rumah tangganya. Bedanya mereka adalah mamak-mamak yang udah pada punya anak, paling gak anaknya dua. Sebenernya curhatan mereka menyedihkan, tapi aku bukannya sedih malah ketawa-ketawa dicurhatin. Yaa gimana gak ketawa ya, yang mereka curhatin persis seperti apa yang aku alami. Jadi aku tuh sebenernya lagi ngetawain diri sendiri.. oalah jadi begini toh kehidupan para mamak-mamak. Kirain aku doang yang ngalamin hehe. Kurang lebih mereka curhatnya begini, curhatnya pake bahasa ngapak tapi nanti aku kasih terjemahannya: 

 Mamak-mamak 1: 
"Oalah ya mbak sing jenenenge wong lanang koh uripe ayem temen. Bisa ya esuk-esuk anake tangi rewel bojone nyong kur menyat pindah kamar tok turu maning. Nyong sing keteteran banget ngurusi anak, ngurusi kumbahan, gawe lawuh nggo sarapan, urung nyong siap-siap gep mangkat ngode. Luar biasa pancen sing jenenge wong wadon kuweh wonder woman ya mbak. Nek esuk kuwe bisa tangane wis gutul jakarta, sikile nang mekah. Lha wong lanang dengan santainya uripe kaya esih bujang." 

Terjemahan: 
"Oalah ya mbak yang namanya laki-laki tuh hidupnya tentram ya. Bisa-bisanya pagi-pagi anak bangun rewel, suamiku cuma bangun terus pindah kamar dan tidur lagi. Aku yang keteteran banget ngurusin anak, cucian, bikin lauk sarapan, belum lagi aku harus siap-siap berangkat kerja. Luar biasa emang yang namanya perempuan itu wonder woman. Kalo pagi-pagi tangan udah bisa nyampe jakarta, kaki di mekah. Lah laki-laki dengan santainya hidup seperti masih bujang.

" Mamak-mamak 2:
"Bojone nyong lho aneh. Karepe nek lagi dina libur nyong kon esuk-esuk aja gemrungsungan, kon sante bae ora ngapa-ngapa. Lha nek nyong sante si sapa sing arep ngumbahi, beres-beres umah, masak? Mending nek ngomong kaya kuwe anu karo ngrewangi ya. Lah kiye ngomong tok, ngrewangi ora koh nyong kon sante si kepriwe ceritane. Sing jenenge wong lanang ya nang ngendi-ngendi pada bae kayane."

Terjemahan: 
"Suamiku loh aneh. Maunya kalo lagi hari libur aku pagi-pagi suruh santai aja jangan ngapa-ngapain, jangan gemrungsungan. Lha kalo aku sante sih siapa yang mau nyuci, beberes rumah, masak? Mending ngomong kaya gitu sambil ngebantuin ya. Lah ini ngomong doang, ngebantuin juga enggak koh aku di suruh santai, gimana ceritanya. Yang namanya laki-laki ya emang kayaknya dimana-mana sama aja." 

Dan masih banyak curhatan mamak-mamak yang intinya hampir sama. Suaminya kurang respek, kurang ngebantuin istrinya ngerjain pekerjaan rumah tangga. Pas dicurhatin gitu, aku kebetulan banget habis mengalami hal serupa karena ngerasa jadi babu banget, inikah kehidupan seorang istri?Suami kurang ngebantuin. Suami kerja, aku kerja. Bedanya suami pulang bisa leyeh-leyeh makanan siap di meja makan, bisa nonton tv bahkan nge-game, trus tidur. Sedangkan aku pulang kerja harus beberes rumah dulu nyapu, ngepel, nyuci piring, nyuci baju, masak dll. Memastikan rumah bersih, makanan siap sebelum suami pulang ke rumah. Kebetulan aku nggak pake ART karena kita masih hidup berdua belum punya anak. Kami ngerasa masih bisa nge-handle sendiri. Tapi nyatanya bukan "kami" ya tapi "saya" masih bisa ngehandel kerjaan rumah sendiri. Aku pikir ngaak ada salahnya sebagai istri protes  ke suami minta dibantuin jika mereka kurang respek dengan pekerjaan rumah tangga. Seandainya suami sibuk bener-bener nggak bisa ngebantuin mungkin bisa minta buat pakai jasa ART, syukur-syukur kalo suami jadi peka mereka mau ngebantuin.

Kadang jadi istri serba salah ya, kita kepenginya itu suami atau anggota keluarga lebih pengertian dengan pekerjaan rumah tangga. Maksudnya ada bantu-bantunya sedikit lah tanpa kita perlu nyuruh-nyuruh. Sekarang kalo kita nyuruh-nyuruh kesanya bawel, cerewet, tukang ngomel, brisik, nggak bisa liat orang selow. Lha kalo situ nggak mau istrinya ngomel ya inisiatif ngebantuin dong sebelum istrinya nyuruh. Syukur-syukur kasih duit istri buat shopping, buat ke salon, buat jalan-jalan, gantian suami yg ngerjain pekerjaan rumah tangga hehe #ngarep. 


Ah, aku jadi inget kejadian mamahku dulu banget pas aku belum menikah pernah nangis karena capek. Mamahku itu dosen, pekerjaan kantor aja udah banyak ditambah liat rumah kacau balau nggak ada yg bantuin beberes rumah. Aku sama adik-adik masih pada kuliah, sekolah dan sibuk dgn urusan masing-masing. Papahku pulang seminggu 2x. Dan kondisi waktu itu gak punya ART. Aku sempet nganggep lebay mamahku sampe nangis cuma gara-gara hal itu, tapi sekarang aku ngerasain sendiri. Di sisi lain, aku pernah ngomel ke mamah gara-gara setiap mau pergi bareng sekeluarga pasti mamah yg paling lama siap-siapnya, paling terakhir masuk mobil. Dan yang di mobil udah pada ngomel semua dong karena nunggu lama banget. Sekarang aku ngerasain, setiap mau pergi aku lama banget siap-siapnya dan rempong sendiri. Kenapa? Kalo mau pergi suami cuma tinggal ganti baju nyetater mobil. Sedangkan aku, harus dandan, ganti baju, nutupin jendela satu-satu, ngunciin pintu, mastiin apa yg mau dibawa nggak ketinggalan, dan berbagai kerempongan lainnya. Seringnya begitu masuk mobil aku jadi emosi, ngerasa gemrungsungan sendiri. Itulah yg dilakukan mamahku dulu, dia rempong mastiin ini-itu udah beres semua sebelum pergi. Sedangkan si bapak ya cuek-cuek aja pantesan cepet yekan. 

Jadi begini ya para suami di seluruh Indonesia. Yang namanya pekerjaan rumah tangga adalah kewajiban suami-istri, dan mengurus anak juga kewajiban suami-istri. Bukan kodrat istri ya, kodratnya istri adalah menstruasi, hamil, melahirkan, menyusui. Sedangkan yg lain-lain adalah tugas bersama. Jangan nyalahin istri kalo anak nakal dibilangnya istri ngedidik ga bener. Lah elu ngapain paksu? Jangan mentang-mentang kerja dijadikan alasan capek nggak mau tau dengan urusan rumah, urusan anak. Kalo mau di adu boleh, di jamin istrimu itu jauh lebih capek. Baik istri yang hanya ibu rumah tangga maupun istri yang juga bekerja di sektor publik. Bayangkan mereka bersedia direpotin untuk ngurusin pakaianmu, makananmu, rumahmu, anakmu. Jadi bantulah sebisanya agar istri menjadi lebih dihargai. Istri juga bukan babu, bukan pembantu. Jadi jangan protes kalo liat rumah berantakan, makanan belum tersedia. Justru kalo bisa kalian para suami malah bantu ngeberesin rumah, bantu masak siapin makan. Masak itu nggak harus istri kok, suami mau masak juga boleh. Tenang aja harga diri kalian nggak akan jatuh, nggak akan di bilang susis juga. Justru suami-suami yang mau ngebantuin istrinya yg bisa dijadiin panutan. Kelihatannya sepele, tapi kalo dibiarkan terus menerus bisa jadi pemicu pertengkaran rumah tangga. Makanya, cobalah kalian suami lebih pengertian, lebih memahami kerepotan istri-istri kalian.
Continue reading Wahai Para Suami, Bantulah Istrimu Ketika di Rumah

Monday, 22 January 2018

Review: Nyobain Skin Care Baru, V 10 Plus Water Based Peeling dan Acne Serum untuk Kulit Berjerawat

Hai hai! Welcome 2018, selamat tahun baru!

Semoga di tahun yang baru ini membawa semangat yang baru juga yaa buat kita semua.
Yaa meskipun telat banget ngucapinnya yah. Rencana udah pengin banget posting blog, nulis review apa daya lagi sibuk banget. Rasanya nggak sempet terus bahkan sampai kepikiran punya hutang review!

Di awal tahun ini, aku mau membuka blog aku dengan postingan review skin care yang kece abis. Dan sebelum memulai review, aku mau say thanks dulu buat V 10 plus Indonesia yang udah ngasih aku kesempatan buat nyobain skin care nya yang bahkan aku nggak bisa berkata-kata lagi karena ini bagus banget dan recomended! Seperti apa sih bagusnya skin care ini? Yuk simak reviewnya!

Aku berkesempatan mencoba 2 varian produk dari V 10 Plus yaitu water based peeling dan acne serum. Sebelumnya, mungkin banyak dari kalian yang belum tahu atau masih asing sama skin care ini. Terlebih menurutku nama skin care nya unik banget V 10 Plus, lebih seperti nama beauty camera nggak sih hihi. Apa sih V 10 Plus ini? Bagus nggak? Skin care dari mana? Apa produknya aman? Nah mari kita bahas satu persatu.

Water based peeling & acne serums V 10 plus

V 10 Plus adalah skin care yang berasal dari negara Jepang. Foundernya, Mrs. Akiko Yokota percaya bahwa untuk memiliki kulit yang indah dapat diatasi dengan menggunakan serum yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu V 10 Plus memiliki produk serum wajah dengan 11 varian berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit. Produk V 10 Plus ini sudah tersebar di berbagai negara seperti Eropa, Singapore, Rusia, Jepang, Hongkong, Malaysia, Brunei, dan Indonesia. Selain itu produk ini juga telah meraih 14 penghargaan internasional di Asia dan Eropa pada tahun 2011-2015. Soal kualitas nggak perlu diragukan lagi karena produk ini telah teruji di laboratorium, di buat oleh ahli kulit berpengalaman dan pastinya terbuat dari bahan-bahan alami. So, bukan produk abal-abal ya. Kabar baiknya adalah skin care ini aman banget buat ibu hamil dan menyusui. Jadi buat para bumil dan busui yang sedang pusing mencari skin care aman, V 10 Plus ini bisa menjadi salah satu pilihan yang aku rekomendasikan. Seluruh produk dari skin care V 10 Plus adalah water based, no paraben, no chemical fragance, no artificial color, dan no mineral oil. Ahh... aku falling love at the 1st sight banget pas tau kalau V 10 Plus free dari bahan-bahan itu semua. Skin care idaman nggak sih? 💗  

Aku di kasih tahu kalau menggunakan skin care ini hasilnya bisa terlihat hanya dalam waktu 10 hari aja! Wah, masa sih se-ajaib itu? Sempet nggak percaya tapi akhirnya aku membuktikan sendiri bahwa skin care ini bener-bener bekerja efektif dalam waktu 10 hari dan udah bisa dirasakan manfaatnya.
  
Water Based Peeling

Produk pertama yang aku cobain adalah water based peeling. Produk ini sejenis cairan peeling untuk mengangkat kotoran dan sel kulit mati di wajah. Yang sebelumnya fungsi tersebut bisa di dapat pada produk scrubbing wajah.  Tapi ternyata water based peeling ini nggak semata-mata cuma mengangkat kotoran di wajah namun juga punya 9 fungsi dan manfaat untuk kulit wajah antara lain:

1. Mengangkat sel-sel kulit mati.
2. Mencegah timbulnya jerawat.
3. Membantu regenerasi sel kulit.
4. Membuat make-up lebih tahan lama dan alami.
5. Meningkatkan daya serap kulit terhadap nutrisi perawatan kulit.
6. Membantu menghilangkan komedo.
7. Mencerahkan dan menghaluskan kulit.
8. Mengurangi bekas jerawat.
9. Menyeimbangkan sekresi minyak pada wajah.


Water based peeling


Petunjuk penggunaan produk ini:

  • Oleskan peeling gel secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Biarkan selama 5 detik.
  • Lalu pijat wajah dengan gerakan memutar secara halus menggunakan jari.
  • Sel-sel kulit mati akan muncul seketika dalam bentuk serat-serat halus.
  • Bilas wajah secara menyeluruh dengan air hangat dan basuh dengan handuk basah.

Petunjuk penggunaan water based peeling

Pada minggu pertama pemakaian, produk digunakan satu kali setiap hari. Pada minggu kedua dan selanjutnya digunakan sebanyak 1-3 kali dalam seminggu tergantung jenis kulit.

Di minggu pertama aku cuma pakai 4x seminggu (yg seharusnya dipakai setiap hari) karena lupa-lupa terus setiap mau pakai. Di minggu kedua dan selanjutnya aku pakai 3-4x seminggu tergantung kebutuhan. Kalau lagi sering ada acara dan pakai make up tebel, aku bisa pakai water based peeling lebih sering dari biasanya. Aku merekomendasikan banget buat pakai produk ini sebagai salah satu tahap pembersihan wajah selepas pakai make up tebel. Karena water based peeling bisa mengangkat kotoran sisa-sisa make up yg masih menempel di wajah.. dimana sisa kotoran itu nggak bisa bersih sepenuhnya hanya dengan memakai produk pembersih wajah biasa. Cara pakainya water based peeling dipakai setelah selesai membersihkan wajah dengan make up remover dan kemudian diakhiri dengan mencuci wajah.

Awalnya aku sempet nggak percaya sih karena sebelumnya pernah cobain produk sejenis tapi kotoran yang muncul kayak bohongan gitu dan kulitku nggak berasa bersih sama sekali. Tapi setelah nyobain produk ini tambah nggak percaya, kaget banget sama hasilnya. Pertama aku nggak percaya kalo serat-serat halus yg muncul adalah kotoran kulitku, kedua nggak percaya kalau kulitku ternyata kotor banget banyak sel-sel kulit mati 😢 padahal setiap bersihin kulit aku selalu melalui 3 tahap pembersihan, mulai dari susu pembersih, penyegar, sampai facial scrub. Itu pun udah diselingi dengan scrubbing & peel of mask rutin setiap minggunya! Bener-bener kotor banget wajahku pas pertama kali pakai produk ini, semakin digosok serat kotoran yg keluar lama-lama berawarna hitam jadi menurutku ini beneran sangat mengangkat kotoran & sel-sel kulit mati. Karena masih nggak percaya, aku coba di bagian kulitku yg ada kulit kering nglopek karena bekas jerawat, dan keangkat semua dong kulit-kulit kering itu! Nyesel banget kenapa nggak tau ada produk sebagus ini dari dulu T.T Efek seketika yg aku rasakan setelah pakai produk ini adalah wajah bersih kesat, halus dan lebih  keliatan cerah seger (iyalah sel kulit mati rontok semua bo!)

Produk ini cocok banget dipakai buat skin care mingguan. Aku bahkan sejak pakai water based peeling udah nggak pernah scrubbing wajah & pakai peel of mask lagi. Karena menurutku cukup pakai ini aja udah sangat membersihkan kulit, tanpa rasa sakit karena penggosokan dan hasilnya lebih efektif dalam menghilangkan kotoran. Aku udah pakai produk ini selama 1,5 bulan.. efeknya dikulitku oke banget tapi menurutku hasil yg aku dapet juga karena kombinasi pemakaian serum V 10 plus. Jadi berasa maksimal aja di kulit. Aku bakal jelasin lebih lengkap tentang hasilnya di bagian review serum ya!

Oya, water based peeling ini bentuknya sachet, mungkin keliatannya sedikit ya tapi ternyata awet banget. satu sachet water based peeling bisa dipakai 3-4x. Jadi satu sachet cukup buat 1 minggu pemakaian. Dalam satu paket water based serum isinya 10 sachet. So, cukup banget buat 2-3 bulan pemakain. Harganya, murah banget cuma Rp 118.000,00 dan bahkan sekarang lagi promo jadi cuma Rp 55.000,00. Kamu pasti nggak mau kan melewatkan produk bagus lagi diskon pula??

Acne Serum

Karena permasalahan kulitku adalah jerawat, jadilah aku mencoba serum acne series ini. Tapi sebenernya V 10 Plus punya varian serum yang cukup lengkap sesuai dengan permasalahan kulitmu. Buat kulit kering atau yang mau mencerahkan warna kulit? Ada juga loh serumnya.

Acne serum V 10 plus

Dalam satu paket acne serum terdiri dari 3 jenis serum:

Vitamin C serum yang baik untuk kulit berjerawat dan mengecilkan pori-pori 
Licorice serum baik untuk iritasi dan peradangan kulit
Pycnogenol serum untuk antioksidan kulit.

Cara pemakaian serum digunakan setiap pagi dan malam setelah membersihkan wajah. Teteskan serum secukupnya dan ratakan ke seluruh wajah serta leher setelah mencuci muka. Karena ada 3 jenis serum dalam satu series jadi cara menggunakannya adalah dengan meneteskan masing-masing satu tetes serum ke telapak tangan kemudian di mix dan dibalurkan ke seluruh wajah. Kalau aku pakai serum cuma malam hari aja, karena udah terlalu banyak rangkaian skin care yg dipakai pagi hari. Jadilah aku pakai serum ini cuma di malam hari... dan murni kalau malem cuma pakai serum ini aja tanpa dicampur dengan skin care lain. Tujuannya juga buat lihat gimana hasil dari pemakaian serum.

Ngomong-ngomong soal serum vitamin C aku sempat takut mau coba karena punya pengalaman nggak enak dengan serum vit. C. Dulu aku pernah pakai serum vit.C dan nggak cocok di kulit. Pertama baunya ngganggu banget, terlalu menyengat (bau banget permen rasa jeruk), teksturnya lengket banget di kulit ketika dipakai nggak meresap bikin kulit tambah berminyak, dan yg paling parah kulitku lecet dibagian hidung setiap kali dipakein serum vit. C. Sedih banget padahal aku beli serumnya mahal-mahal malah akhirnya nggak kepakai 😔 Jadi agak deg-degan emang waktu mau cobain serum vit.C-nya V 10 plus.

Setelah pakai serum ini selama 1,5 bulan alhamdulilah cocok dan nggak ada reaksi aneh-aneh di kulit wajah. Pakainya juga di mix setiap jenis serum 1 tetes jadi dalam sekali pemakaian ada 3 tetes serum dengan jenis berbeda dan itu udah cukup banget buat dibalurkan ke seluruh wajah dan leher. Kelebihan serum acne ini adalah: pertama, baunya soft banget nggak menyengat (serum vit.C-nya juga soft banget baunya) setelah dibalurkan ke wajah beberapa saat kemudian baunya hilang jadi nggak berbau sama sekali. Kedua, serumnya cepat meresap di kulit dan nggak bikin lengket.


Yang paling menonjol dari hasil pemakaian serum ini adalah fungsi dari anti iritasi dan peradangan kulit. Setiap kali aku jerawatan pasti kulitku mengalami peradangan ya kemerahan, gatel, luka karena pemencetan.. tapi setelah memakai serum kulit yang meradang lebih cepat penyembuhanya. Dalam waktu 3-4 hari kulitku udah kembali seperti semula. Kalau ini ajaib banget sih, karena biasanya peradangan akibat jerawat itu sembuhnya bisa berminggu-minggu. Padahal cuma pakai serum aja tapi khasiatnya luar biasa.

Nah tadi di awal aku bilang kan kalau pemakaian water based peeling & acne serum-nya sangat berhubungan satu sama lain. Yep! dua produk ini bener-bener berkontribusi buat proses penyembuhan dan perbaikan kulit berjerawatku. Setelah pakai ini, aku nggak pernah laser wajah lagi. Karena tanpa laser pun hasilnya udah cukup bagus di kulit.

1. Pori-pori di wajah mengecil, kulit halus kenyal dan terlihat sehat. Harus ku akui, sekarang muka polosan tanpa make up pun aku pede karena kelihatan sehat.
2. Warna kulit lebih cerah, bersih, segar (bukan cerah putih pucat ya).
3. Setiap pakai make-up jatohnya jadi bagus banget keliatan flawless alami gitu di kulit wajah.
4. Komedo bersih dan sering keluar dengan sendirinya.
5. Mendukung pemakaian skin care lain jadi lebih terlihat maksimal hasilnya.
6. Bekas jerawat hilang lebih cepet dibandingkan sebelum aku pakai serum & water based peeling.
7. Perbaikan tekstur kulit wajah, bagian yg bopeng-bopeng sembuh perlahan tapi pasti.
8. Kulit lebih lembab sehat, bukan berminyak

Apa lagi yaa... sebenernya masih banyak manfaat yang aku rasain dari pemakaian produk V 10 plus.
Sebelum-sebelumnya aku pakai krim dari dokter kulit dan perawatan di klinik kecantikan seperti peeling dan laser. Iya hasilnya memang bagus, tapi kan muahal nggak ramah di kantong dan harus dilakukan secara rutin pula.

Bisa dibilang kulitku 80% sembuh, mendekati sempurna buat sembuh total dari jerawat. Aku lagi nggak lebay atau melebih-lebihkan tapi ini beneran banget. Aku aja nggak nyangka kalau bisa secocok ini dengan produk V 10 Plus. Mungkin ini jawaban dari doa-doaku yang pengin banget sembuh dari jerawatan hihi...

Nah selama pemakaian produk V 10 plus apa aku pernah muncul jerawat? Iya pernah! Karena tipe jerawatku adalah jerawat hormonal yg muncul kalau mau menstruasi dan setelah menstruasi. Kabar baiknya jerawat yg muncul itu jerawat ringan. Kalau dulu jerawat yg muncul pasti gede-gede banget setiap mau mens. Alhamdulilah sekarang jerawat gedenya nggak pernah muncul lagi. Bener-bener cuma jerawat ringan kecil-kecil dan sembuhnya pun cepet.

Buat kalian-kalian para pejuang jerawat, yang lagi mau ngilangin jerawat atau dalam proses penyembuhan dan perbaikan kulit pasca jerawatan, aku rasa nggak ada salahnya buat memasukan V 10 plus sebagai salah satu produk wishlist kamu. Terlebih harganya amat sangat terjangkau, dengan hasil yang cukup memuaskan aku pikir sangat worth it buat di coba.. siapa tau di kamu juga cocok ya kan?


Promo terbaru V 10 plus
Source: Facebook V 10 plus Indonesia

Acne serum ini bentuknya juga sachet ya, tiap sachet isinya 2 ml. Dalam satu paket serum ada 10 sachet dengan 3 varian berbeda. 4 sachet serum vitamin C, 3 sachet serum licorice, dan 3 sachet serum pycnogenol. Pemakaian serumnya irit banget 3 macam serum bisa dipakai 7-9x, bahkan bisa untuk pemakaian hampir 2 mingguan. Satu series serumnya cukup buat pemakaian 2-3 bulan. Kemungkinan kalau serum ini habis aku bakalan repurchase biar jerawatku bisa bener-bener sembuh total 100%. Satu paket serum ini harganya Rp 289.000,00 dan sekarang lagi diskon cuma Rp 150.000,00. Kamu bisa kepoin produk-produk V 10 plus di link di bawah ini:

Website:
www.v10plus.co.id

Facebook:
www.facebook.com/v10plusina

Twitter:
@v10plusina

Instagram:
@v10plus_indonesia
Continue reading Review: Nyobain Skin Care Baru, V 10 Plus Water Based Peeling dan Acne Serum untuk Kulit Berjerawat