Wednesday, 1 December 2021

Review Scarlett Whitening Glowtening Serum

Nggak berasa sudah memasuki penghujung akhir tahun 2021. Masih dalam situasi pandemic, semoga teman-teman semua sehat selalu ya! Jangan kendor prokes dan stay safe. Meskipun pandemi, tetep dong harus review skincare, hehe! Kali ini, aku mau review serum terbarunya Scarlett Whitening. Ini udah ketiga kalinya aku review produk Scarlett berturut-turut karena sepenasaran itu dengan produknya Scarlett! Mungkin teman-teman udah pada tau kalau Scarlett mengeluarkan produk terbaru mereka yakni varian toner dan serum. Tapi kali ini aku akan review serum terbarunya Scarlett, yaitu Glowtening serum.

Scarlett Glowtening Serum

Kandungan dan Manfaat

Glowtening serum ini adalah produk serum terbaru dari Scarlett setelah dua serum pendahulunya yaitu acne serum dan brightly ever after serum. Apa sih yang membedakan glowtening serum dengan dua serum yang lain? Jadi si glowtening serum ini ibarat combo serum perpaduan lengkap antara acne serum dan brightly ever after serum. Sebelum kita bahas manfaatnya, aku mau kasih tau dulu kandungan utama dari serum ini yang terdiri dari tranexamide acid, calendula oil, olive oil, allantolin, dan licorice extract. Nah lanjut kita bahas manfaat apa saja dari serum ini:

- Membantu mencerahkan kulit wajah dan membuat kulit menjadi lebih glowing. Yes, namanya juga glowtening udah pasti fungsi utama serum ini adalah membuat kulit wajah glowing dan mencerahkan warna kulit.

- Membantu memudarkan bekas-bekas jerawat.

·        - Membantu membuat kulit menjadi lebih sehat

·        - Menyamarkan garis-garis halus dan flek hitam pada wajah

·         - Menenangkan dan memperbaiki skin barrier

Kalau dilihat dari manfaat serum, bener-bener lengkap ya. Jadi pantaslah kalau aku bilang ini serum combo. Buat yang pengin praktis pakai skincare bisa coba serum ini. Karena selain bisa mencerahkan kulit, juga membantu memudarkan bekas jerawat, flek hitam dan memperbaiki skin barrier wajah.

Produk ini diformulasikan untuk all skin type antara lain normal, kering, kombinasi, berminyak, rentan berjerawat dan sensitive. Jadi apapun jenis kulit kamu nggak masalah menggunakan serum ini. Kelebihan lainnya adalah glowtening serum aman digunakan oleh bumil dan busui.

Kemasan

Untuk kemasannya seperti biasa Scarlett selalu menggunakan botol kaca tebal dan pipet untuk pengaplikasian serum. Praktis dibawa kemana-mana dan aman tanpa takut pecah.

Tekstur dan Pengaplikasian

Tekstur glowtening serum, ku akui berbeda dari serum-serum Scarlett sebelumnya. Kalau acne dan brightly ever after serum teksturnya lebih ke bening dan cair, sedangkan glowtening serum teksturnya lebih kental dan padat serta serumnya yang berwarna putih seperti cream wajah. Ketika diaplikasikan, harus menunggu beberapa saat hingga serumnya benar-benar meresap sempurna.


Warna serum putih, tekstur serum kental dan padat


Buat kamu yang sehari-hari beraktifitas di ruang ber-AC serum ini bisa membantu untuk melembabkan kulit yang rentan kering karena paparan AC. Dan menurutku, ketika udah pakai serum ini nggak perlu pakai pelembab lagi kecuali kalau tipe kulit kamu super kering. Apalagi yang nggak suka pakai skincare banyak step, serum ini bisa jadi andalan yang berfungsi sekaligus sebagai moisturizer yang melembabkan kulit wajah. Selanjutnya bisa ditimpa dengan sunscreen dan ready to go! praktis no ribet-ribet club.Nggak ada reaksi aneh di kulit ketika diaplikasikan seperti perih atau cekit-cekit terutama yang punya kulit berjerawat seperti aku. Yang paling aku garis bawahi adalah fungsi serum ini bener-bener sangat melembabkan kulit wajah. Buat yang kulitnya normal cenderung kering serum ini sangat bagus digunakan. Tapi buat aku yang kulitnya sangat oily, aku rekomendasiin serum ini lebih bagus digunakan pada malam hari ketika tidur. Terutama bagi yang tidurnya pakai AC, serum ini menjaga supaya kulit tetap lembab sampai pagi hari. Untuk aku pribadi kalau dipakai siang hari kurang cocok karena kulitku yang oily ditambah pekerjaanku lebih sering outdoor dan terkena matahari langsung.


Tekstur serum ketika diaplikasikan ke kulit

Semua produknya scarlett seperti biasa bisa beli di official Shopee-nya Scarlett @scarlett whitening official shop. Atau kalau kamu mau beli di toko skincare terdekat aku yakin pasti ada, karena produk Scarlett sangat mudah didapatkan. Dan harga serumnya sama dengan serum pendahulunya, 75.000 aja per produk. So, buat yang masih penasaran sama serum terbarunya Scarlett yuk buruan cobain! 

Continue reading Review Scarlett Whitening Glowtening Serum

Wednesday, 16 June 2021

Pengalamanku Sembuh dari Covid 19 (Part 1)

Bismillahirahmanirahim

Postingan ini aku tujukan untuk semua teman-teman penyitas covid yang saat ini sedang berjuang untuk sehat kembali. Karena minimnya orang-orang yang sharing pengalaman saat terpapar covid, maka akupun berinisiatif bikin postingan blog ini. Mudah-mudahan teman-teman semua tidak merasa sendiri, selalu berpikiran positif dan tetap semangat. Badai pasti berlalu, dengan keyakinan dan gaya hidup yang sehat Insha Allah teman-teman semua pasti akan sembuh dari covid 19.

Aku mau cerita tentang bagaimana awal mula aku terpapar covid, gejala yang muncul, apa yang dilakukan selama isoman dan proses pengobatannya hingga dinyatakan negatif. Dan soal gejala lagi-lagi tiap orang berbeda-beda ya, tergantung dari respon imun kita terhadap virus jadi tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya.

Aku dinyatakan positif covid pada 21 November 2020. Tertular dari siapa? Banyak kemungkinan, hanya bisa menduga dan hanya Allah yg tau. Bagaimana kondisi kesehatan tubuhku saat itu dan tertular dari siapakah? Aku saat itu baru saja melahirkan anak pertama. Awal November 2020 cuti melahirkanku habis (usia anakku 3 bulan). Buibu pasti tau sendiri gmn kondisi tubuh pada saat habis lahiran. Capek bukan main, belum lagi waktu tidur yang berkurang karena sering begadang menyusui. Jadi bisa dibilang kondisi tubuh lagi kelelahan dan daya tahan tubuh sedang rendah. Setelah melahirkan aku sangat menjaga asupan makan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas asi. Selalu makan yang sehat-sehat dan bergizi ditambah minum susu asi booster. Aku nggak nambah suplemen apapun sih, padahal badanku super capek dan ringkih. Selama pandemi 2020 dan selama hamil aku selalu bepergian pake mobil. Ketika awal November, cuti melahirkanku habis aku berangkat kantor naik motor dan jarak rumah ke kantor itu 30 menit. Setelah berbulan-bulan nggak motoran, tiba-tiba motoran kembali beraktivitas normal dan badanku kaget. Baru 3 hari berangkat kerja aku sakit demam. Ini aku masih bingung sih demamnya adalah salah satu gejala covid atau murni karena badanku kecapean kaget berangkat kerja lagi. 

Kita mundur dulu 1 minggu sebelum aku berangkat kerja. Sekitar 1 minggu sebelum aku masuk kerja, aku gladi resik dulu ninggalin anak bayi sama yang ngasuh. Buat latian juga kalo nanti aku beneran udah masuk kerja.  Aku bepergian ke beberapa tempat yang punya potensi penularan covid karena rendahnya prokes. Yes, sebelum aku terpapar kesadaranku tentang prokes masih rendah dan minimnya pengetahuan. 

1. Aku pergi ke salon buat potong rambut dan hair smoothing dimana pegawainya nggak ada yg pakai masker, akupun saat itu juga nggak maskeran ketika di hair treatment.

2. Aku pergi ke klinik kecantikan perawatan wajah buat IPL yang mengharuskan aku copot masker. Kalau disini semua pegawainya menerapkan prokes yang ketat. Hanya saja ruang perawatannya di isi oleh beberapa orang pasien. Dan sesama pasien yang lagi perawatan jelas nggak pakai masker kan.

3. Aku pergi buat spa dan massage. Tempatnya menerapkan prokes, semua pegawai pakai masker. Hanya saja aku copot masker pada saat perawatan. Dan ruang perawatan juga ganti-gantian dipakai. Nah aku nggak tau nih, apakah tempat spa-nya melakukan pembersihan ruangan sesuai standar kebersihan yang baik dan benar ketika pergantian customer atau enggak.

Seminggu sebelumnya aku pergi ke tempat-tempat tersebut, kerumah orang tuaku, ditambah aku masuk kantor ketemu dengan rekan kerja. 

Mau cerita sedikit aku sempet kerumah orang tuaku yang mana papahku kontak erat dengan atasan kerjanya yang positif covid. Mamahku udah wanti-wanti dan khawatir takut papahku terpapar juga. Karena papahku kan kerja di luar kota nih, nah kota tempat kerja papahku tuh 'ajaib'. Kalo ada yang positif covid itu disembuyiin dan disimpen rapat-rapat jgn sampai orang lain tau. Bukannya di tracking siapa yang kontak erat malah ditutup2in, dianggep aib. 

3 hari masuk kantor aku demam dan gejala batpil selama 2 hari dan langsung minum paracetamol dan minum obat flu makanya cuma demam 2 hari aja. Setelah udah nggak demam, aku kepala rasanya kleyingan dan itu berlangsung selama 2 mingguan. Tau ya rasanya kleyingan? Nggak ngapa-ngapain aja rasanya pusing kepala muter-muter dan capek. Selama itu pula, aku sempat mengalami kehilangan indera penciuman dan perasa. Kalo nggak salah berlangsung selama 3 hari dan kemudian kembali normal seperti semula. Soal kehilangan penciuman dan perasa itu rasanya bener-bener nggak bisa nyium bau apapun dan merasakan makanan apapun. Bau masakan sama bau bayi habis mandi yang wanginya enak banget itu nggak bisa kecium. Trus soal perasa, itu rasanya kalo makan apapun juga hambar nggak berasa apa-apa. Aku pikir karena efek habis minum obat jadi lidah rasanya hambar. Waktu itu juga gejala kehilangan penciuman dan perasa masih baru-baru banget. Jadi aku nggak ngeh kalau itu salah satu gejala covid. Banyak orang yang kehilangan indera perasa jadi nggak nafsu makan. Kalau sampai nggak makan justru bisa memperparah kondisi kita. Sedangkan aku makan tetep doyan dan banyak. Maklum busui, nggak makan pingsan deh. Aku sempet ngomong ke suami, kok aku nggak bisa nyium bau apa-apa ya sama kalo makan hambar aneh banget. Tapi suami ngadem-ademin mungkin efek habis demam dan minum obat, yaudah akhirnya nggak aku pikirin. Kondisi tiap orang yang mengalami gejala ini juga beda-beda, ada yang berlangsung cuma sebentar kaya aku. Ada juga yang sampai berminggu-minggu. Mungkin karena aku waktu itu cuek dan tetep banyak makan jadi cepet sembuhnya juga kali ya.

Aku sempet curhat ke suami takut kena covid karena rasanya badan aneh, kleyingan nggak berkesudahan. Dan aku nggak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Eh kok ya kebeneran banget di kantor suami ada rapid tes buat pegawai dan anggota keluarga pegawai. Setelah di rapid tgl 17 Nov aku dinyatakan reaktif dan lanjut swab tgl 19 Nov dan dinyatakan positif covid. Sedangkan suami hasil rapid dan swab dinyatakan negatif. Aku dan suami langsung diliburkan dari kantor sampai aku dinyatakan negatif

Rasanya gmn? Kaget tapi disisi lain aku udah bersiap diri karena aku ngerasa badan rasanya nggak beres dan kepirikan takutnya covid. Dan yg paling aku pikirin adalah anak. Gmn kalo terjadi apa2 sama aku, sedangkan anakku masih bayi butuh ibunya 🥺 waktu itu sedih dan potek bgt hati ini rasanya 😭. ART langsung aku liburin dan aku suruh swab di puskesmas. Semua anggota keluarga juga di swab karena habis kontak sama aku. Aku isolasi mandiri di rumah atas rekomendasi dokter karena gejalaku ringan. Dan dipantau oleh dokter kantornya suami. Ditambah saat itu kasus covid di kota ku sedang membludag jadi RS penuh. Di rumah aku bertiga sama suami dan anak. Pada saat yang berdekatan, papahku juga terpapar covid dan mengalami gejala demam tinggi sampai 40 derajat selama 4 hari, jadi langsung di rawat di RS. Jadi semuanya di swab, Alhamdulilah negatif semua. Cuma aku sama papahku yang positif.  Kondisinya pada saat itu aku isoman di rumah bersama dengan suami dan anaku yang statusnya negatif covid. Anakku nggak mungkin dititipin embahnya, karena mamahku dan adik2ku fokus ngurus papahku yang kena covid. Sedangkan mertua duanya juga masih kerja. Suamiku juga nggak mungkin ninggalin aku sendiri isoman dirumah karena dia fokus ngurusin aku sama anak. 

Isoman dirumah bukan berarti aku kendor prokes. Aku termasuk yg disiplin banget karena nggak mau dan jangan sampai suami dan anakku tertular. Apa aja yang aku lakuin selama isoman, ditambah aku serumah dengan suami dan anakku yang baru umur 3 bulan.

1. Aku tidur memisahkan diri. Karena kamar hanya ada 2, suami tidur sama anak, aku tidur dikamar sendiri. Sebisa mungkin meminimalisir keluar kamar. Segala aktivitas dilakukan di dalam kamar, makan tidur dan lainnya. Bagusnya memang seperti sprei dan selimut selalu diganti setiap hari atau kalo nggak mau repot pakai alas kain buat tidur, jadi alas kainnya yang diganti setiap hari. Tapi berhubung aku butuh istirahat, dan nggak mungkin juga nyuruh suami nyuci sprei selimut tiap hari maka aku ganti sprei dan selimut seminggu 2x. Kamar  tempat tidurku juga selalu dibersihkan, di sapu, pel pake detol, dan di semprot desinfektan.  

2. Aku dan suami pakai masker full 24 jam, aku bahkan pakai masker juga saat tidur. Karena pas tidur suka nggak sadar tuh ngiler, bersin apa batuk. Biasanya cuma aku pelorotin sebatas hidung aja kalo pas lagi sumpek. Kamar juga ditutup kan pintunya. Dan yang penting jangan batuk, bersin, meludah sembarangan. Anakku baru umur 3 bulan nggak mungkin maskeran ya. Jadinya aku yang harus menjaga banget jangan sampai lepas-lepas masker. Pakai masker medis dan ganti masker setiap 4-5 jam sekali. Pisahkan limbah maskernya, jangan lupa rusak masker dulu sebelum di buang dan semprot dengan desinfektan ketika akan membuang sampah masker.

3. Karena kamar mandi dirumah cuma ada 1, aku pakai kamar mandi paling akhir urutannya. Jadi biasanya anakku dulu, suami, terakhir aku. Setelah aku pakai kamar mandi baik buat mandi ataupun wudhu selalu semprot dengan desinfektan. Tapi belakangan aku tau ternyata banyak temen-temen yang isoman di rumah solatnya tayamum. Menurutku gapa2 sih karena kondisi darurat apalagi kamar mandi cuma 1 berpotensi menularkan orang lain melalui droplet. Setiap mandi aku selalu tetesin detol antiseptik ke air yang buat mandi. Jadi sementara mandinya pakai ember dulu. Buat mastiin bahwa badanku bener-bener bersih nggak bawa virus keluar dari kamar mandi. Oya, handuk mandi juga aku pisahin jemurannya. Setiap habis pakai aku jemur di dalem kamar dekat jendela. 

4. Sebisa mungkin jangan pakai AC. Gunakan udara alami, sirkulasi rumah harus baik, jendela selalu dibuka setiap hari. Kalau pengalamanku, pakai AC malah jadi memperparah kondisi badan. Justru semakin berkeringat badan semakin bagus.

5. Untuk makan sehari-hari, suamiku yang masak. Belanjanya nitip tetangga. Alhamdulilah tetangga baik-baik banget. Pada ngebantuin kirim makanan, kebutuhan dan bahan mentah buat masak. Beberapa kali juga minta bantuan adik ipar sama mertua buat kirim makanan. Setelah suami masak, aku ambil bagianku dan makan di dalem kamar. Cucian piring bekasku gmn? Ya aku cuci sendiri seperti biasa di wastafel. Sebisa mungkin di cuci sendiri tuh limbah-limbah punya kita. Baik piring kotor maupun baju kotor. Meskipun sebenernya bagusnya dipisahin nyuci piringnya beserta peralatannya. Sejujurnya aku kasian banget sama suami karena dia yg ngurus semuanya. Dari ngurus aku sampai full ngurus anak. Tapi mau gmn aku jg gak bisa deket2 terus sama anak takut menularkan virus.

6. Pisahkan baju kotor! Aku baju2 kotor disimpen kresek di dalem kamar. Kalau udah agak banyak aku cuci di mesin cuci. Karena mesin cuci cuma 1, aku pakai gantian dan setiap nyuci baju selalu aku campurin detol antiseptik. Begitu juga dengan cucian baju anak dan suami selalu dikasih detol. Pokoknya nyuci bajunya misah jangan dibarengin sama baju orang lain. 

7. Menyusui anaknya gmn? Gak masalah! Tetap susui anak kita. Covid tidak menular melalui asi, melainkan droplet ketika kita berbicara, bersin, batuk. Sebelumnya juga aku sudah dikonsulkan ke dokter anak agar tetap menyusui anakku. Seandainya takut menularkan dengan dbf, kita bisa kasih asi perah ke anak kita. Sedih banget pas diceritain temen kalo temenya kena covid dan setiap hari asi nya dibuangin karena takut menularkan lewat asi 😭. Aku selalu pakai masker dan faceshield setiap menyusui. Sebelumnya juga cuci tangan pakai sabun sampai siku. Baju aku nggak ganti, yang penting itu baju bersih nggak buat lap bersin, batuk, liur dll. Tapi emang lebih bagus kalau mau menyusui ganti baju sih. Menyusinya juga aku di ruang tengah. Sebisa mungkin pas menyusui jangan ngomong/ngobrol ya. Diem aja deh pokoknya. Karena takutnya kalo ngomong nanti beresiko menular lewat droplet. Aku maunya sebisa mungkin mengurangi kontak dengan anak. Tapi mau gmn lagi ya, kadang anakku rewel maunya digendong sm mamanya. Akhirnya mau gak mau aku juga gendong2 anak. Ya modal bismilah sama berdoa sm Allah supaya tetap jaga anakku jangan sampai tertular. Pokoknya setiap mau pegang anak wajib selalu cuci tangan, masker, faceshield.

8. Berjemur setiap pagi minimal 30 menit. Sebelum berjemur aku streching dulu minimal 15 menit.

9. Makan makanan sehat dan anget ini wajib! Jangan minum es atau makan makanan dingin.

10. Covid ini belum ada obatnya! Jadi minum obat sesuai gejala yang muncul. Misal demam ya paracetamol. Batuk minum obat batuk, diare minum obat diare, radang ya minum obat radang. Ditambah minum multivitamin dan ramuan herbal kalau perlu.

11. Jangan lupa jaga mood supaya tetap happy, nonton drakor, baca buku, perbanyak ibadah, dan surah yasin setiap hari.

12. Rutinitasku setiap hari selama isoman sebagai berikut:

- Setelah bangun tidur, solat, aku menghirup uap air panas yang ditetesin minyak kayu putih. Menghirupnya sampai uapnya udah nggak berasa lagi. Setelah itu streching min 15 menit dan berjemur min 30 menit.

- Lanjut sarapan, minum air rebusan rimpang-rimpangan (terdiri dr cengkeh, kapulaga, daun salam, jahe, laos, sereh, temulawak) ditambah madu dan perasan lemon. Kalau pengin lebih manis ditambah gula batu. Jeda 1 jam setelahnya aku baru minum obat jika ada gejala yang muncul dan minum multivitamin. Multivitamin yang aku minum saat itu merk becomC dengan dosis sehari 2x setelah makan. Lanjut mandi.

-Makan 3x sehari, upayakan menu lengkap dan tinggi protein ditambah minum susu dan ngemil buah-buahan. Buah yang bagus dikonsumsi bisa jeruk, apel, pisang, alpukat. 

- Air rebusan rimpang diminum 2x sehari setiap pagi dan sore hari. Jadi bekas rebusan yang pagi itu disimpen buat bikin rebusan sore hari.

- Malemnya sebelum tidur juga menghirup uap minyak kayu putih lagi. Oya, setiap ganti masker juga aku tetesin maskernya pake minyak kayu putih. Berhubung pecinta minyak kayu putih jadi aku sering nyium2 aroma minyak kayu putih.

Lanjut ngobrolin soal gejala-gejala covid yang muncul dan obat yang aku konsumsi. Karena kondisiku sedang menyusui jadi nggak boleh sembarangan minum obat. Harus dikonsultasikan dengan dokter.

- Diare ringan selama 2 hari, aku minum entrostop anak syrup.

- Batuk kering ringan selama 7 hari, aku minum silex syrup.

- Radang tenggorokan, aku minum dexamethasone. Radang yang aku rasain termasuknya ringan. Lebih ke tenggorokan yang kering banget makanya sampai agak batuk juga. Alhamdulilah nggak sampai yang buat nelen makanan sakit.

- Lemes dan kelelahan, obatnya adalah tidur dan istirahat. Kebantu juga dengan konsumsi becomC jadi punya tenaga buat beraktivitas. Salah satu gejala khas dari covid adalah badan rasanya lemes kaya nggak bertulang. Maunya tidur terus. Dan juga kelelahan, badan berasa capek padahal aktivitas ringan nggak ngapa-ngapain. Kalau lagi ngerasain ini jangan ngeforsir badan buat aktivitas berat/berlebihan. Akibatnya bisa sampai ngos2an bahkan pusing kalau melakukan aktivitas berat. Nikmatin aja waktu tidurnya karena tandanya badan lagi disuruh istirahat.

- Badan pegel-pegel, demam intermiten (suhu tubuh tiba-tiba anget kemudian normal kembali). Aku konsumsi paracetamol atau ibu profen juga bisa buat ngurangin pegel/ nyeri tubuh. Ditambah tiap mau tidur dibalurin kutus-kutus, minyak kayu putih, sama tempel salonpas. Kalau di aku, pegel2 paling berasa adalah di bagian punggung. Punggung rasanya cuapeek banget kaya habis jadi kuli panggul 😭 makanya sering aku balurin minyak2an yang bisa ngebantu mengurangi pegel2. Bagian tubuh lain yang pegel2 adalah bahu kanan kiri dan dada (bagian atas payudara) rasanya pegel dan berat (mirip kaya orang kena masuk angin berat. Efeknya kadang buat nafas berasa berat. Tapi alhamdulilah nggak sampai sesak nafas, cuma kadang suka berat engep aja buat nafas. Selain itu soal demam intermiten, gejala yang satu ini memang ajaib. Di suatu waktu badan rasanya anget panas kaya orang sakit. Ketika dipegang suhu tubuhnya biasa aja selayaknya orang normal. Waktu di ukur menggunakan termometer juga suhu tubuhnya normal. Tapi badan rasanya kaya orang sakit gitu lo... anehnya lagi nanti beberapa menit kemudian rasanya normal biasa aja. Trus nanti muncul lagi badan rasanya demam. 

- Cemas, gelisah, dan stres. Aku mau ngasih tau kalau covid itu tidak hanya menyerang fisik tapi juga mental si penderita. Orang yang terkena covid rata2 mereka pasti mengalami stres dan kecemasan berlebih. Ini bagian tersulit dari terkena covid menurutku. Kita ingin sembuh dari sakit ini dengan cara meningkatkan imun tubuh. Tapi di sisi lain kita stress. Sedangkan kalau mau imun tubuh kita bagus, kita harus seneng, bahagia, nggak banyak beban pikiran... bener nggak? Dan ini sulit banget buat manajemen pikiran supaya enggak stres dan overthinking. Tau sendiri penyakit ini sedang menjadi pandemi. Di tambah pemberitaan media tentang banyaknya kasus kematian akibat covid. Meskipun kita sendiri tahu, lebih banyak yang sembuh daripada yang meninggal. Tapi tetap aja ada rasa takut yang sulit untuk dijelaskan. Hanya sesama penyitas yang bisa memahami perasaan ini, orang yang belum pernah covid nggak akan pernah paham tentang bagaimana stress dan cemasnya terkena penyakit ini. Mungkin ada beberapa orang yang dia bisa mengatasi hal ini karena bawaan kepribadian (mungkin orangnya cuek, bukan tipikal yang suka ambil pusing). Beda banget sama tipikal orang yang gampang kepikiran kaya aku. 

Meskipun aku dipantau sama dokter kantor, aku juga manfaatin banget aplikasi dokter online. Aku pakai halodoc buat konsultasi dengan dokter mengenai gejala yang muncul (ini gak lagi promosi aplikasi ya hehe). Karena dokter kantor itu dia slowrespon dihubungi. Ya aku maklum karena dia ngurusin orang sejagat. Mana saat itu kasus covid juga lagi tinggi2nya di wilayah tempat tinggalku. Makanya saat aku butuh konsultasi tentang covid aku manfaatin banget pake halodoc. Kadang ngerasa cemas dan takut, di tambah lagi dengan gejala-gejala yang muncul dan bikin aku bingung, harus tanya ke siapa yang paham penyakit ini?? Alhamdulilah dokter-dokternya juga care banget kasih saran ini itu, kasih resep obat juga. Biayanya juga murah sekitar 10rb buat 30 menit konsultasi.

Selama isoman 30 hari aku 3x swab. Swab pertama saat pertama kali ketahuan positif CT ku 33. Seminggu kemudian swab lagi masih positif  dengan CT 27 dan di swab lagi 2 minggu kemudian dengan hasil negatif. Soal nilai CT, banyak orang yang mengkhawatirkan ini. Kalau lihat dari keterangan hasil lab (aku analisa swab di prodia) itu menjelaskan tentang kategori virus apakah kuat, sedang, lemah. Semakin tinggi nilai CT semakin lemah virusnya. Nah yang terjadi padaku, swab kedua justru nilai CT nya menurun. Bisa jadi sedang terjadi puncak infeksi. 

"Tapi sebenernya nggak perlu dikhawatirkan tentang CT ini, karena nilai CT tidak mempengaruhi kesembuhan. Jangan berfokus mikirin nilai CT, yang paling penting adalah fokus buat meningkatkan imun tubuh." Ini kata salah satu dokter yang aku chat di halodoc. Yah kata2 dokter itu sungguh menenangkanku.

Yang paling penting kita harus pahami bahwa penyakit ini dari Allah, Allah pula yang akan memberikan kesembuhan pada kita. Obat dan dokter hanyalah perantara. Yang utama adalah mintalah kesembuhan pada Sang Pemberi Kehidupan.

Setelah sembuh dan dinyatakan negatif, aku jadi banyak belajar tentang penyakit ini tentunya lewat sumber terpercaya. Aku follow IG nya dokter Adaninggar, sppd. Beliau dokter spesialis penyakit dalam dan banyak sharing seputar covid. Yang pastinya, apa yang beliau paparkan bisa dipertanggungjawabkan. Sumbernya valid, informasinya lengkap. Pokoknya udah paket lengkap pake banget tuh kalau baca postingan IGnya. Teman2 bisa follow IG beliau juga di @ningzsppd supaya bisa dapet informasi yang valid, dan mudah2an bagi yang gak kena covid pun bisa membuka pikiran teman2 supaya tetap waspada. Nggak pernah kena covid pun belum berarti aman dan menjamin, hehe. 

Oya, sekitar awal Mei aku bergabung dengan komunitas Covid Survivor Indonesia (CSI) di grup telegram. Komunitas ini dibentuk sebagai ajang sharing dan juga suppport satu sama lain bagi para penyitas covid. Jujur aja sejak bergabung aku merasa punya keluarga dan nggak sendirian. Karena yg paling bisa memahami dan berempati adalah mereka, para penyitas itu sendiri. Mau curhat sampai berbusa pun pada mereka yang nggak pernah kena covid, nggak akan paham rasanya. Posisi kita adalah sebagai pemberi pelajaran kepada mereka yang tidak terkena covid. Alasan aku bergabung pun karena aku terkena long covid syndrom pada awal bulan Maret. Dan alhamdulilah sekarang aku udah vaksin. Kapan2 akan aku ceritain juga soal long covid syndrom dan vaksinasi di postingan terpisah. 

Sementara cuma itu yang bisa aku sampaikan di sini. Aku akan bikin postingan selanjutnya tentang long covid dan vaksinasi. Tetap semangat buat para penyitas covid, sending virtual hug! ❤



Continue reading Pengalamanku Sembuh dari Covid 19 (Part 1)

Friday, 7 May 2021

Review Scarlett Whitening Face Care Series

Marhaban yaa Ramadhan, meskipun terlambat karena sebentar lagi lebaran tapi tetep aja mau ngucapin selamat menjalankan ibadah puasa bagi semua umat muslim. Semoga berkah lancar dan diterima ibadah puasa kita semua... Aamiin YRA. 

Di bulan Ramadhan ini, aku mau kembali review produk Scarlett whitening. Ini kedua kalinya aku mereview scarlett. Setelah sebelumnya aku review body care, kali ini aku review face care seriesnya scarlett. Berhubung dengan body care nya cocok yah, jadi penasaran buat lanjut cobain rangkaian face carenya. Mungkin kalian udah tau kalau awalnya scarlett ngeluarin produk serum wajah yang cukup viral, baru-baru ini scarlett mengeluarkan produk baru dalam bentuk cream wajah. Produk ini diluncurkan buat melengkapi rangkaian produk face care scarlett. Jadi buat yang udah punya serum wajahnya, bisa banget beli cream wajahnya biar rangkaian skin care kamu jadi komplit. Face care scarlett yang akan aku review di postingan ini antara lain:

1. Facial wash whitening
2. Brightly ever after day cream
3. Brightly ever after night cream
4. Brightly ever after serum
5. Acne day cream
6. Acne night cream
7. Acne serum 



Rangkaian produk face care-nya cukup lengkap dan terbagi menjadi 2 series yaitu untuk mencerahkan kulit (whitening series) dengan kemasan berwarna pink dan untuk mengatasi kulit berjerawat (acne series) dengan kemasan berwarna ungu. Semua produk face care-nya scarlett sangat aman digunakan karena udah teruji bebas merkuri, hydroquinon dan yang pastinya udah teregistrasi di BPOM.

Aku udah pakai rangkaian produk face care scarlett kurang lebih selama 10 hari - 2 bulan terakhir. Jadi ceritanya aku tuh udah punya produk scarlett sejak awal bulan Maret. Udah exited banget mau cobain skin care baru, ehh tiba-tiba wajahku breakout dan berjerawat parah karena siklus haid ku mundur nggak sesuai dengan jadwal. Aku juga bingung kenapa cuma perkara siklus haid mundur wajahku bisa langsung muncul jerawat sampe parah banget. Akhirnya aku calm down dulu ini wajah dan rencana buat pakai scarlett harus mundur karena nggak berani mau pakaiin skin care baru. Nah tapi karena sangat penasaran akhirnya aku tetep pakai tuh facial washnya scarlett. Facial wash adalah produk pertama yang aku cobain dan masih aku pakai sampai sekarang. Sedangkan rangkaian cream dan serumnya baru berani aku coba sekitar awak bulan April setelah kondisi kulit aku sudah lebih membaik. Sedih sih harus ketunda sampai 1 bulan lamanya buat cobain scarlett.

1. Facial wash whitening
The most favorite product versi aku! Yes facial washnya enak banget dipakai, belum lagi tampilannya sangat cantik karena ada kelopak bunga mawarnya. Produk ini mengandung glutathione, aloevera, rose petal dan vitamin e. (dijelaskan fungsinya) 



Kemasannya plastik, botolnya ramping dan sangat praktis buat dibawa-bawa. Aku pakai facial wash ini saat kondisi kulitku sedang berjerawat parah, dan alhamdulilah nggak mempengaruhi jerawatku atau pun bikin tambah breakout. Aku ngerasanya pakai ini tuh kaya pakai gentle cleanser, karena digosok dia busanya nggak banyak. Setelah pemakaian pun wajah rasanya bersih lembab tanpa ada kesan kering atau ketarik. Bener-bener mirip banget sama produk gentle cleanser. Dan setelah 1 bulan pemakaian aku ngerasa kulit aku jadi lebih cerah. Sampai sekarang masih aku pakai buat jadi morning cleanser aku, karena senyaman itu dikulit!

2. Acne series (serum, day cream & night cream)

Produk ini mengandung CM acnatu, poreaway, double action salicylic acid, natural vit c, natural squalane, hexapeptide-8, aqua peptide glow dan triceramide. Manfaatnya melembabkan dan menghidrasi kulit, menyamarkan pori-pori dan garis halus pada wajah, membantu meredakan peradangan jerawat dan menyembuhkan jerawat. Dari ingredients nya aja udah oke banget nggak sih?



Acne series adalah produk kedua yang aku pakai setelah kondisi kuit aku udah nggak breakout lagi. Penasaran karena siapa tau cocok buat mengatasi kulitku pasca breakout parah. Tekstur serumnya lebih ke cair ya dan amat sangat mudah menyerap dikulit. Begitu di apply cepet banget menyerap di kulit! Nggak pakai acara tunggu-tungguan langsung menyerap gitu aja. Kesan setelah pemakaian serum pun sangat ringan di wajah seperti nggak pakai serum. Kemasannya botol kaca dengan pipet, isinya 15ml dan padet penuh banget deh sebotol tuh. Bakalan awet dipakainya.



Setelah pemakaian serum, lanjut ke cream-nya. Day cream untuk siang hari, dan night cream untuk malam hari sebelum tidur. Tekstur cream-nya ringan, dia nggak padet lebih ke cream yang cair dan ringan. Jadi pakainya pun nggak perlu banyak-banyak. Ambil sedikit udah bisa di blend ke seluruh wajah sangat mudah diratakan ke seluruh wajah. Jadi bukan cream yang teksturnya padet kental berat gitu gaes, sangat ringan dipakainya. Seperti klaim manfaatnya melembabkan dan menghidrasi kulit, yes cream ini tottaly work! Makanya pakainya cukup sedikit aja. Wanginya sewajarnya cream wajah nggak ada wangi menyengat atau aneh-aneh, bahkan bau creamnya langsung hilang begitu dipakai. Kemasannya tube kaca, tapi jangan khawatir ini kacanya tebel banget dan sangat aman. Jatoh pun nggak pecah (sempet dilempar sama anak aku ini cream karena buat mainan 😅). Untuk efek menyembuhkan jerawat aku belum lihat karena baru pakai acne series ini selama 10 hari. Tapi lumayan untuk bantu calming jerawat yang merah-merah. Dan aku pakai creamnya selalu sampai leher karena ada kandungan pelembab dan menyamarkan garis halus pada wajah.
 
3. Brightly series (serum, day cream & night cream)

Brightly series ini terdiri dari 2 macam produk, serum dan cream (pagi dan malam). Produk ini mengandung niacinamide, hexapeptide-8, glutathione, rainbow algae, aqua peptide glow, roseship oil, poreaway, triceramide, natural vit c, dan green caviar. Manfaatnya meningkatkan kelembaban dan elastisitas kulit, membantu mencerahkan kulit dan memudarkan bekas jerawat, menyamarkan pori-pori, garis halus serta mengencangkan kulit wajah. Lagi-lagi ingredientsnya bagus banget sih, udah ada niacinamide ditambah glutathione auto glowing nggak tuh?


Brightly series ini menurutku bisa digunakan sebagai skin care step selanjutnya buat yang punya kulit berjerawat kaya aku. Aku kasih tips ya, pertama kamu bisa pakai acne seriesnya dulu buat menuntaskan kulit berjerawat setelah itu lanjut pakai brightly seriesnya buat menyempurnakan tampilan kulit wajah. Karena menurutku brightly series ini bisa dibilang skin care pelengkap gitu biar kulit kita makin bagus makin kinclong. Efek mencerahkan kulitnya juga sangat terlihat di kulit aku.


Cara pemakaiannya sama seperti acne series, setelah mencuci muka lanjut pakai serum lalu dilanjutkan pemakaian cream wajahnya. Tekstur serum dan creamnya sama seperti acne series. Serumnya mudah menyerap dan creamnya nggak perlu pakai banyak-banyak karena pakai sedikitpun udah bisa mengcover seluruh wajah. Terus jangan lupa pakainya sampai leher ya! Supaya cerahnya merata nggak cuma di wajah aja 😁

Semua produknya scarlett seperti biasa bisa beli di official Shopee-nya scarlett gaes, maklum anak shopee hihi @scarlett whitening official shop. Dan harganya tau sendiri kan mana ada produk scarlett  yang harganya mahal? Semuanya bisa didapetin dengan harga @75.000 aja per produk!!! Terjangkau banget kan, nggak body care maupun face care-nya sangat-sangat terjangkau. Belum lagi kandungan produk yang sangat bagus jadi worth it banget buat dicoba. 
Continue reading Review Scarlett Whitening Face Care Series

Tuesday, 9 March 2021

Perawatan Kulit Berjerawat Pasca Melahirkan (Review Erha Acne Series dan Erha Acne Act)

Lanjutan dari postingan sebelumnya yaitu tentang perawatan kulit berjerawat untuk bumil. Kali ini aku mau cerita tentang pengalamanku mengatasi jerawat dan bekas-bekasnya pasca melahirkan. Buat yang belum baca postingan sebelumnya, bisa baca disini ya kalau aku pas hamil tuh buluk banget dan berjerawat parah. 

Dua bulan sebelum HPL aku mulai cari-cari skincare lagi buat perawatan nanti setelah melahirkan. Pilihannya kalau nggak pakai elshe skin ya pakai erha. Karena dua skincare itu aku udah pernah pakai dan sama-sama cocok. Setelah menimbang-nimbang dan cari yang di Purwokerto ada, aku putuskan buat pakai erha lagi. Aku putuskan pakai produk acne series yang dijual bebas di storenya erha. Jadi bukan produk dengan resep dokter dan nggak harus konsultasi dokter dulu. Ini udah sekian kalinya aku review produk erha, karena dulu pernah pakai erha dan cocok jadi aku nggak ragu lagi menjatuhkan pilihan pada erha.

Ini rangkaian produk erha yang aku beli:

1. Erha Acne Cleanser Scrub Beta Plus (facial wash)

2. Erha Acne sun friendly (sunblock)

3. Erha Acne spot gel

4. Erha Acne clarifying gel (toner)

5. Acne pressed powder

6. Erha acneact acne blemish toner.

Sebagian besar produknya udah pernah aku pakai. Tapi ada beberapa produk yang baru pertama kali aku cobain yaitu: sunblock, clarifying gel, dan acne blemish toner. Nah ini kenapa bisa aku beli toner sampai dua, nanti aku ceritain deh. Sekarang kita review dulu satu per satu.

1. Erha Acne Cleanser Scrub Beta Plus (facial wash)


Aku dari dulu udah cocok pakai facial wash ini. Teksturnya lebih ke scrub halus, warnanya hijau dan berbau sulfur. Aku baru nyadar ternyata facial wash nya ini meninggalkan residu setelah pemakaian. Jadi harus pakai toner setelah cuci muka untuk membersihkan sisa-sisa residu dari si facial wash. Intinya buat kulit berjerawat aku cocok banget pake erha ACSBP ini. Setelah cuci muka gak bikin kulit kering, cukup membersihkan dan calming jerawat.

2. Erha Acne sun friendly (sunblock)


Sejujurnya aku kurang suka sama sunblocknya erha yang series ini. Tekstur sunblocknya cream, dipakai agak lengket, berat dan di aku malah jadi bikin berminyak di kulit. Meresapnya juga lumayan lama. Ditimpa foundation malah jadi kurang ngeblend. Menurutku kurang makeup friendly untuk sunblocknya. Harus pakai sunblocknya tipis-tipis banget dan nunggu sampai benar-benar meresap sempurna. Padahal meresapnya lumayan lama bisa 10-15 menitan. Kalau lagi buru-buru harus pakai sunblock jauh-jauh jam sebelum pergi 😅 Di sisi lain aku pernah coba setelah pakai sunblock langsung aku bedakin pake acne pressed powdernya, finishingnya bagus sih jadi matte. Tapi yaa akhirnya nggak bisa total pakai make-up ya karena cuma bedakan doang. Sebenernya erha punya beberapa jenis sunblock termasuk yang berbahan gel. Tapi berhubung kulitku tipe acne prone jadi aku putuskan buat coba yang acne sun friendly. Eh ternyata nggak terlalu cocok, mungkin lain kali aku mau cobain yang sunblock gel nya yang untuk oily skin.

3. Erha Acne spot gel


Klaim dari acne spot gel adalah menghilangkan jerawat sejak 3 hari pemakaian. Ya memang ada beberapa jerawat yang dalam 3 hari dipakaiin ini udah kempes dan hilang. Tapi ada juga yang butuh berhari-hari bahkan berminggu-minggu buat ngilangin jerawatnya. Lagi-lagi balik lagi ke tingkat keparahan jerawatnya ya. Buat ngempesin dan membantu menghilangkan jerawat oke menurutku. Tapi kalau buat ngilangin bekas-bekasnya belum terlalu terlihat sih. Memudarkan iya, tapi kalau 100% menghilangkan bekasnya belum bisa.

4. Erha Acne clarifying gel (toner)


Jadi sebenernya aku tuh bingung karena sebutannya toner, tapi menurutku lebih seperti essence sih. Teksturnya lebih mirip essense atau serum. Baunya tuh sulfur banget, teksturnya gel dan ada butiran scrubnya. Cara pakainya dituang ke tangan trus di tap-tap ke wajah. Mirip essence kalau dilihat dari cara pakainya. Aku agak berekspektasi dengan toner erha ini teksturnya cair, bisa diaplikasiin pakai kapas, dan membantu proses cleansing untuk menuju skin care tahap selanjutnya. Tapi dilihat dari teksturnya, sekali lagi ini lebih mirip essence. Pakainya cukup dioles tipis-tipis ke wajah setelah mencuci wajah. Ada sensasi cekit-cekit ketika mengenai kulit yang berjerawat. Ini tipikal toner exfoliasi karena mengandung AHA dan BHA. Jadi aku pakainya cuma malam hari aja. Kalau dipakai pagi hari takut kulit jadi sensitif karena paparan sinar matahari.

5. Acne pressed powder


Bedaknya udah pernah aku review, bisa dibaca disini ya.

6. Erha acneact acne blemish toner


Nah ini kenapa aku putuskan beli toner lagi adalah, jadi awal mula aku beli produknya erha itu 2 minggu sebelum HPL sekitar awal Agustus 2020. Niatnya begitu lahiran biar bisa langsung dipakai gitu. Tapi ternyata rangkaian produk erha yang aku beli tuh gak ada tonernya, karena si clarifying gel nggak bisa aku sebut sebagai toner wajah 🤣 

Beberapa bulan kemudian, erha ngeluarin produk acneact dan dia punya 2 varian toner yakni acne blemish toner dan acne pore minimizing toner. Melihat dari kedua fungsi toner yang berbeda, akhirnya aku pilih yang acne blemish toner. 

Lagi-lagi aku dibikin surprise sama erha karena tekstur tonernya lebih seperti gel, cair dan pekat mirip seperti essence. Bisa dipakai dengan 2 cara, langsung di tap-tap di wajah layaknya pakai essence atau dituang ke kapas lalu diusapkan ke wajah. Hasil dari penggunaan tonernya juga cukup bagus, bisa mengangkat residu & kotoran yang tersisa di wajah, melembabkan kulit, cepat meresap, dipakainya adem dan bikin seger wajah. Fungsi dari acne blemish toner adalah meredakan kemerahan akibat jerawat, menghidrasi kulit dan mengurangi sebum berlebih.

Urutan pemakaian skin care

Pagi hari :

ACSBP - acne blemish toner - acne spot gel - acne sun friendly - acne pressed powder

Malam hari :

ACSBP - acne blemish toner - acne clarifying gel - acne spot gel 

Review hasil pemakaian produk:

Aku udah pakai produk acne seriesnya erha kurang lebih selama 7 bulan, terhitung sejak Agustus 2020. Jika dibandingkan dengan menggunakan produk resep dokter milik Erha jelas hasilnya sangat jauh bund. Seingatku dulu ketika aku pakai produk resep dokter kurang lebih 4 bulan pemakaian udah menunjukkan hasil yang sangat bagus dan signifikan. Sedangkan untuk produk acne series nya erha harus lebih berjuang lagi buat memberikan hasil nyata.

Tapi lagi-lagi yang namanya pakai skincare adalah proses ya nggak bisa tuh glowing dalam sekejap atau jerawat sembuh dalam semalam. Terlebih lagi kalau mengingat kondisi kulitku pasca melahirkan yang berjerawat sungguh amat sangat parah, produk ini cukup banyak membantu. Dibagian kulit pipi kanan kiri bekas jerawat masih cukup banyak dan terlihat kemerahan. Tapi di bagian kulit lainnya bekas jerawat sudah sangat memudar dan hilang. Jerawat di bagian rahang bawah dan dagu juga alhamdulilah hilang cuma menyisakan bekas samar. 

Masih sering muncul jerawat baru dan jerawat batu terutama ketika mau menstruasi. Sejujurnya agak kurang mempan dipakaiin skincare jenis apapun ketika muncul jerawat bulanan 😭 aku nggak nyalahin skincarenya sih, emang dasar kulitku aja yang badak benerrr 😭😭 Tapi setelah lewat masa-masa PMS udah bisa mempan lagi dipakaiin skincare. 

Buat yang punya kulit berjerawat tapi nggak begitu parah, produk erha acne series cukup bagus buat dicoba. Tapi kalau jerawatnya lumayan parah aku rekomendasiin mending pakai produk yang resep dokter atau berobat langsung ke SPKK. Nah kenapa aku nggak langsung memutuskan pakai produk resep dokter? Alasan pertama adalah ribet, nggak ada waktu dan masih mikir-mikir sama biaya konsultasinya 🤣 posisiku waktu itu kan habis melahirkan jadi agak sulit buat keluar rumah dan buat konsultasi dokter. Dan terakhir aku tanya biaya konsultasi dokter di erha adalah Rp 140.000,00 tambah mikirlah aku tuh kenapa BPJS nggak menanggung biaya konsultasi ke dokter kecantikan 😂 ngayal dah.

Sampai sekarang aku masih tetap pakai produk acne seriesnya erha buat perawatan kulit sehari-hari meskipun progresnya pelan tapi pasti. Alon-alon asal kelakon kata orang jawa tuh. Karena emang jatuhnya cocok dan nggak menimbulkan efek tidak diinginkan seperti purging, breakout, atau jerawat bertambah parah. Masih cukup bisa merawat dan nge-calming kulit berjerawatku ini. Sebenernya aku udah berniat buat pakai produk yang resep dokter lagi tapi nanti setelah skincare yang aku pakai sekarang ini udah habis. Etapi tiba-tiba aku kepincut sama produknya skincare lain. Jadi mau mencoba skincare lain dulu, siapa tau cocok di kulit hehe. Untuk produk-produknya Erha, kalian bisa banget beli satuan maupun yang bundling acne ya, link nya aku sertakan di bawah ini:

Paket bundling Erha Acneact

Erha Acne spot gel


Continue reading Perawatan Kulit Berjerawat Pasca Melahirkan (Review Erha Acne Series dan Erha Acne Act)

Friday, 12 February 2021

Review Scarlett Whitening Body Care

Halo hai, welcome Februari. Postingan pertama di tahun 2021, yuk sejenak kita berdoa dulu supaya tahun ini berjalan dengan indah dan pandemi segera musnah dari muka bumi ini.. Aamiin YRA.

Kembali lagi dengan per-review-an hehe. Setelah sekian lama aku banyak mereview skin care yang concern untuk wajah, ini pertama kalinya aku mau review khusus body care. Produk pertama yang mau aku review adalah Scarlett Whitening. Sebenernya aku telat banget nggak sih baru review sekarang? Padahal produk ini viral banget udah sejak lama. Udah banyak beauty vlogger/blogger yang nge-review juga. Aku nggak me-review pun, aku yakin udah banyak yang suka sama produk ini. Tapi gimana aku gak mantep gitu ya kalo pake tapi nggak posting di blog, apalagi produknya cocok. Bahkan di kota aku, beauty store yang jadi reseller Scarlett cepet banget sold out nya. Tiap mau beli pasti ketinggalan info tau-tau udah sold out aja. Jadi sebenernya udah penasaran sejak lama banget, tapi baru sekarang bisa kesampaian pakai produknya Scarlett.

Untuk body care si Scarllet ini punya 3 jenis produk yaitu body scrub, shower scrub, dan body lotion. Sedangkan varian Scarlett body care terdiri dari: 

1. Body scrub (varian romansa/pomegrante)

2. Shower scrub (varian pomegrante/mango/cucumber)

3. Body lotion (varian charming/romansa/freshly/fantasia)

Nah aku cobain yang body scrub romansa, shower scrub pomegrante dan body lotion charming. Aku sebenernya random banget sih pilih variannya karena belum ada gambaran apapun. Jadi coba-coba aja gitu sama variannya.

FYI ini tuh pertama kalinya aku merawat diri lagi setelah melahirkan dan pakai rangkaian body care  buat kecantikan. Soalnya sebelumnya tuh aku lama banget gak merawat diri karena semenjak hamil aku pilih-pilih banget produk body care. Segala sesuatu yang baunya wangi pasti bikin mual dan muntah. Selain itu semenjak hamil kulitku juga jadi lebih sensitif. Alergi kulitku beberapa kali kambuh bahkan setelah melahirkan juga sempat kambuh gara-gara perkara ganti sabun. Aku nggak bisa pakai sabun kecantikan yang mengandung fragance. Harus pakai sabun yang gentle banget kandungannya. Mentok deh sabun yang aku pakai sabun bayi nggak berani ganti-ganti. Lotion juga pakainya yang buat kulit sensitif. Harus pilih-pilih banget sama body care karena kondisi kulit. Jadi awalnya agak-agak deg-degan ya nyobain Scarlett karena takut nggak cocok di kulit. 

Langsung aja kita review satu persatu mulai dari body scrub nya dulu.

Body scrub romansa

Ini juara banget sih body scrubnya. Paling aku suka diantara produk body care-nya Scarlett. Dipakainya enaaak banget. Butiran scrubnya kecil-kecil dan lembut dipakai. Scrubnya nggak yang kasar dan nyakitin gitu lo kayak mantan 😝 Dibandingkan dengan body scrub produk lokal lain, ini body scrub dengan tekstur ter-enak yang pernah aku pakai. Aku gak nyangka kalau body scrub nya Scarlett seenak ini. Nyesel sih kenapa nggak nyobain dari dulu. Ditambah wanginya tuh gimana ya... soft banget dan bikin relax. Setelah pemakaian juga kulit rasanya bersih keset lembut gitu. Buat yang belum pernah cobain, wajib banget nih masukin body srub-nya Scarlett ke wishlist body care kamu. 

Body scrub ketika di apply. Teksturnya lembut banget, butiran scrub yang kecil-kecil dapat membersihkan kulit secara maksimal.

Shower scrub pomegrante

Aku suka banget sama wangi shower scrubnya soalnya wangi pomegrantenya soft gitu nggak yang menyengat terlalu wangi. Body shower Scarlett ini ada buliran scrub yang bisa memaksimalkan saat membersihkan badan. Scrubnya halus sabunnya lembut. Terus ada kandungan pelembabnya juga jadi ada efek melembabkan setelah pakai. Tapi bukan yang licin kayak sabunan belum bersih gitu lo paham gak sih haha. Soalnya kan ada tuh sabun yang ada efek melembabkan terus kalo dibilas rasanya gak bersih-bersih kaya masih ada sabunnya. Kalau si Scarlet ini melembabkan dan kerasa bersih lembab gitu setelah dipakai. Harus cobain sendiri biar paham, hahaha. Kebetulan ya kulit kaki aku tuh kadang bisa kering banget sampai bersisik. Jadi cocok banget pakai sabun ini karena ada kandungan pelembabnya. Spechless banget sabunnya cocok dong di aku. Biasanya kalau nggak cocok pasti langsung gatel-gatel kulitku sehari setelah pakai. Sejauh ini aku udah pakai sekitar 3 mingguan dan cocok-cocok aja sih, dan alhamdulilah alergiku juga nggak kambuh.

Tekstur shower scrub lebih mirip gel berwarna ungu bening. 

Body lotion charming

Aku mau cerita sedikit pas pertama kali nyobain body lotion charming ini. Begitu kecium wanginya aku langsung berasa dejavu kaya pernah nyium wangi ini tapi dimana gitu. Aku mikirin ini sampai seharian dong, hahaha. Setelah inget ternyata ini wanginya brand hijab langgananku. Si owner hijab itu biasa nyemprotin parfum ke hijab-hijab yang dijualnya. Aku sempet penasaran dia pakai parfum apa karena udah bolak-balik di cuci selama 1 bulan wanginya masih nempel. Dan si owner nggak pernah ngasih tau dia semprotin parfum apa. Terus ada salah satu followernya ngasih tau kalau itu wangi parfum Baccarat! Maklum ya aku sebelumnya gak tau itu parfum baunya kayak apaan, parfum mahal cyn gak mampu beli wkwk. Pantesan enak banget wanginya awet. Dan si charming ini wanginya persis parfum Baccarat, yaampun seneng banget gak sih berasa pakai Baccarat! 

                        Foto kiri tekstur body lotion, foto kanan setelah body lotion di apply.

First imppression kayaknya teksturnya berat gitu lotionnya. Tapi ternyata aku cuma su'uzon aja, setelah di apply cepet banget nyerapnya, cukup melembabkan dan enteng dipakai. Berasa gak pakai lotion. Ini poin penting sih buat aku kalau pilih lotion. Aku paling nggak suka sama lotion yang lengket karena aku lebih sering kerja outdoor jadi risih kalau pakai body lotion yang bikin lengket. Paham kan rasanya panasan diluar terus lotionnya lengket pliket gitu. Meskipun ringan dan cepat meresap, lotionnya cukup melembabkan dan menurutku ada efek mencerahkan seketika sesaat setelah dipakai. Aku nge-test lotion ini buat dipakai aktivitas seharian tanpa re-apply dari pagi sampai sore wanginya masih kecium. Padahal siang udah kena air wudhu juga loh. Kalau pakai lotion ini juga nggak perlu pakai parfum lagi karena wanginya udah semerbak banget berasa pakai parfum. Jadi nanti kalau ada orang tanya pakai parfum apa, bisa kali nyombong dikit pakai Baccarat!😝

Semua produknya Scarlett mengandung Glutathione dan vitamin E yang berfungsi untuk mencerahkan, melembabkan, dan menutrisi kulit. Buat yang belum tau nih, ternyata kandungan Glutathione dalam skin care punya sejuta manfaat lain seperti membuat kulit terlihat lebih cerah, meningkatkan kelembapan dan elastisitas kulit, memberikan perlindungan dari radikal bebas, kandungan anti oksidannya membuat kulit lebih kuat, sehat dan terlihat lebih glowing (source: beauty journal by sociolla). 

Selain itu Scarlett udah teregistrasi BPOM ya, jadi aman banget nggak perlu khawatir dan yang paling penting no animal tested. 

Kemasannya menggunakan botol/wadah plastik dan cukup aman buat dibawa-bawa. Tutupnya rapet nggak gampang kebuka jadi nggak khawatir produknya bakal tumpah kalau dibawa bepergian. Botol lotionnya juga ada lock-unlocknya nggak takut ketekan kalau dibawa-bawa. Harganya juga murah banget sih menurutku buat ukuran produk segitu gede dan bisa awet dipakai berbulan-bulan, cuma 75.000/pcs bahkan kalau mau beli paketan lebih murah lagi 300.000 dapet 5 item produk bebas pilihanmu ditambah dapet box eksklusif + free gift. Mana ada ya body care segini murah, ramah banget di kantong. 

Buat yang mau beli Scarlett anti ribet-ribet club apalagi ini lagi pandemi cukup klik barang sampai rumah, bisa order di official marketplace Scarlett Whitening maupun reseller resmi ya! Untuk link pembelian body lotion kamu bisa klik disini ; untuk link shower scrub disini ; dan untuk link body scrub bisa klik disini

Besok-besok cobain face care-nya juga kuy gak nih?

 


Continue reading Review Scarlett Whitening Body Care