Tuesday, 21 June 2022

Menyusui dan Pengalaman Menyapih Anak

Aku tahu bahwa proses menyapih pasti akan se-emosional ini. Terlebih untukku orang yang mudah melow dan baper. Hari ini Selasa, 12 April 2022 tiba-tiba pagi itu aku memutuskan secara mendadak untuk menyapih Avisha. Aku sempat diam sejenak, haruskah sekarang? Benarkah sudah tepat waktunya? Mengingat usia Avisha yang baru 20 bulan. Memang keputusan mendadak ini terkesan sedikit emosional karena aku yang merasa agak marah dengan Avisha yang susah makan. Nenen adalah comfort zone buat Avisha. Makanan dan minuman pertamanya sekaligus favoritnya. Kalau lagi malas makan, larinya ke nenen. Ngapain aku makan kalau nenen aja udah bisa bikin kenyang? Gitu kira-kira kalau dia bisa ngungkapin. Terlebih lagi grafik pertumbuhan Avisha yang udah cukup bikin aku merasa khawatir dan puyeng setiap hari. BB nya stuck 2 bulan ini, ketambahan habis sakit diare. PR ku banyak untuk masalah makan dan BB nya Avisha.

Sejak menjalani puasa Ramadhan, aku merasa produksi asi-ku berkurang drastis. Lebih sering nggak keluar malah, jadi kadang ya Avisha cuma mentel buat kenyamanan aja. Ukuran payudara juga mulai kembali seperti semula sebelum hamil. Avisha udah ngerasa dari jauh hari kalau nenen mamanya keluar dikit. Dia sering ngerasa kesel terutama di jam tidur malam karena maunya ya nenen yang banyak biar dia kenyang tapi kenyataannya kan sebaliknya. Dan aku memanfaatkan momen ini buat afirmasi Avisha supaya dia mulai paham kalau sebentar lagi say good bye sama nenen mama. 

Pagi tadi dengan cepat aku mengambil keputusan. Hari menyapih datang juga. Sedih sekaligus aku banyak berpikir gimana nanti dia kalau nggak nenen? Sedangkan minum sufor nggak doyan. Maunya susu uht, itupun nggak rutin-rutin banget dan nggak selalu mau. Ah entahlah, jadi ibu memang selalu overthinking. Jalani dulu saja sambil berdoa pada Allah mengadukan semua kekhawatiran seorang ibu. Maunya menyapih dengan cinta istilah yang sedan trend sekarang ini. Tapi tadi kepikiran ide buat ngolesin minyak kayu putih di puting payudara. Ini trik mamahku waktu menyapih adikku. Kasian sih, tapi gemana aku bingung? Benarlah ketika Avisha menyusu langsung nangis kecewa karena rasanya nggak enak. Dia masih coba lagi sampai 3x dan akhirnya menyerah nggak mau karena nggak enak. Avisha mengira nenenku sakit makannya nggak enak. Dia bilang 'akit... akit" sambil nangis nunjuk nenenku.

Seharian ini dia ada momen beberapa kali minta nenen. Setiap aku kasih tau, dia keinget tadi pagi dan akhirnya nggak jadi minta. Aku coba alihkan perhatiannya dengan ajak main ataupun kasih cemilan. Berhasil, sampai sore nggak minta nenen. 

Malamnya, niatnya mau nyerahin ke suami. Tapi berhubung suami ada kerjaan kantor akhirnya aku bersiap untuk handle sendiri dengan mencoba untuk bersikap sabar dan berempati dengan apapun reaksi Avisha. Inget, dia akan berpisah dengan comfort zone-nya, dengan makanan favoritnya sejak bayi. Jadi aku harus sangat berempati dengan perasaannya.  Seperti biasa ketika mulai ngantuk dia minta nenen. Ketika aku ingatkan kalau nenenku pedes/sakit, dia mulai nangis garuk-garuk gelisah. Aku coba tawarin minum susu dari botol, dia mau minum sedikit lalu nangis lagi. Aku elus-elus sambil terus kasih pengertian. Aku tawarin buat bobo sambil gendong dia nggak mau. Terus aku ambil story book movie eh dia seneng, dongeng sebentar sambil dia mainin alatnya seperti biasa. Beberapa menit kemudian udah dan nangis lagi keinget nenen. Aku tawarin buat oles salve balm dilehernya sambil aku elus-elus lehernya. Dia bilang sini, sini (maksudnya di elus sebelah sini. Alhamdulilah lama-lama tidur juga. Aku nggak expect kalau Avisha bakal sepengertian ini dan sepinter ini ketika disapih. Karena selama ini liat dia ketergantungan banget sama nenen bahkan sampai kadang cuma mau nen aja nggak mau makan. Disitulah pertahananku runtuh, aku menangis sejadi-jadinya antara sedih, bahagia dan nyesek. Proses yang selalu aku takutkan akhirnya kulakoni juga. Bayiku sekarang sudah besar, dan sudah nggak nenen lagi.

Jam 22.30 Avisha bangun, seperti biasa pasti biasanya dia bangun sebentar untuk minta nenen. Kali ini agak luar biasa reaksinya, nangis kejer lumayan lama dan lumayan effort buat nenanginnya sampai akhirnya dia mulai bisa menguasai dirinya sendiri dan aku gendong sampai dia bobo. Yang biasanya kebangun malem nggak pernah mau gendong, maunya cuma nenen aja. Waktu ditaruh kasur, nangis lagi keinget nenen dan kemudian minta di elus-elus kepalanya. Sampai pagi tiap bangun dia nangis dulu, karena ya kebiasaannya kan setiap bangun pasti nenen dulu sedangkan sekarang enggak. Mulai proses penyesuaian lagi dan itu butuh waktu. Semangat Avishaku sayang, mama yakin kamu bisa dan mama juga bisa melewati proses ini. Kita sama-sama berjuang ya sayang.

Menyusui adalah percampuran berbagai rasa. Seperti sebuah keajaiban tiba-tiba payudara bisa mengeluarkan air susu. Menyusui adalah momen yang membahagiakan, sekaligus momen yang sulit bagi seorang ibu. Menyusui tidak semudah kelihatannya. Belum lagi dengan berbagai macam permasalahan menyusui yang seringkali membuat pertahanan seorang ibu runtuh. Baru memulai, sudah ingin menyerah dan aku sempat mengalami. Meragukan diriku mampukah aku menyusui anakku hingga2 tahun?

Bermacam permasalahan menyusui sudah pernah kualami, asi seret, payudara bengkak, asi mampet, puting terdapat sumbatan, sampai asi berlebih juga pernah. Rasanya nano-nano. Belum lagi dengan kondisi fisik dan emosional yang seringkali tidak sinkron. Inginnya bisa menyusui dengan bahagia, tapi realitanya tidak semudah itu.

Avisha anak yang pintar dan cepat bisa menyusu. Alhamdulilah tidak ada kendala sama sekali dengan proses menyusunya. Dia persis seperti apa yang aku affirmasikan sejak dalam kandungan. Pintar nyusu! Pinter banget kamu sayang, makasih ya udah bikin proses menyusui jadi lebih mudah. Setidaknya satu rintangn terlewati dengan baik. Putingku nggak pernah sampai lecet atau bahkan luka seperti yang orang-orang ceritakan karena pelekatan menyusuinya bagus, karena Avisha pinter nyusunya dan cepat belajar.

Selama 20 bulan ini, mama tahu banyak hal yang nggak sempurna selama proses menyusuimu. Maafin mama ya Avisha kalau mama banyak salah dan kurangnya. Mamah masih sering nggak sabaran dan mengedepankan ego karena kondisi tubuh yang capek. Bahkan mama pernah sampai nggak mau menyusuimu karena sangat lelah fisik dan psikis. Semoga kamu maafin mama ya. Asal kamu tahu, meskipun saat ini kamu nggak lagi menyusu mama tapi mama tetap sayang sama Avisha. Mama tetap ada buat Avisha, kita bisa tetap dekat satu sama lain. Terima kasih juga kamu sudah jadi anak yang pintar dan supportif ketika menyusui sampai proses menyapih. 

Tips menyapih versi aku

Aku tipikal orang yang produksi ASI-nya mudah seret. Jadi selama proses menyusui harus di support makanan yang bergizi dan konsumsi ASI booster. Aku sampai konsumsi double booster sampai usia anak 8 bulan. Minum susu almond 3x sehari dan vitamin asi booster 2x sehari ditambah sesekali pijat laktasi supaya ASI melimpah. Alhamdulilah ikhtiarku membuahkan hasil.

Saat usia anak sudah di atas 1 tahun, aku mulai memikirkan proses menyapih. Jadi aku putuskan ketika usia anak 14 bulan, aku stop semua ASI booster supaya payudaraku siap menghadapi waktu menyapih. Ohya aku ibu bekerja, tapi semenjak usia anak 8 bulan sudah nggak pernah pumping lagi karena anak nggak mau minum ASIP cuma mau dbf saja. Produksi ASI setelah tidak konsumsi booster memang terjadi penurunan, terutama ketika anak sering minta nenen. Kadang malah nggak keluar sama sekali. ASI keluar banyak biasanya setelah aku pulang kerja (karena lama nggak dikeluarkan selama bekerja). Setelah itu biasa saja tapi tetap berproduksi. Mungkin karena aku lebih enjoy dalam mengurus anak jadi produksi ASI-ku nggak seret-seret banget. 

Jujur aja hubungan nenen dengan anak aku rada-rada toksik bund, anak udah besar tapi masih sering nggak mau makan cuma mau nenen aja. Sering ketergantungan dan gelisah kalau nggak nenen. Selain itu anak aku bobo nya selama dia masih nenen nggak pernah nyenyak. Seringkali kebangun dan nangis tengah malam hanya untuk minta nenen. Seperti yang aku bilang, nenen itu comfort zone dan solusi segala masalah. 

Kebetulan memasuki Ramadhan 2022 ASI-ku rada seret karena puasa dan mau menstruasi. Akhirnya aku memutuskan dengan cepat untuk menyapih seperti yang aku ceritakan di atas. Sebelum benar-benar menyapih aku udah cari tahu dulu tentang tips menyapih dan obat untuk menghentikan produksi ASI. Aku konsul dengan spog halodoc untuk minta resep obat untuk menghentikan produksi ASI. Selanjutnya proses menyapih aku rangkum di bawah ini:

1. Stop segala jenis konsumsi booster jauh-jauh bulan sebelum menyapih.

2. Amati produksi asi, jika di rasa asi sudah mulai seret dan tidak lagi berlimpah mungkin itu adalah waktu yang tepat untuk menyapih. Jangan menyapih ketika kondisi asi sedang banyak-banyaknya supaya menghindari payudara bengkak parah dan ibu sakit.

3. Hari pertama menyapih, keesokan paginya payudara membengkak. Tips dari aku untuk meredakan bengkak payudara adalah pijat pelan bagian payudara yang mengeras. Keluarkan asi secara manual tapi jangan tuntas, hanya supaya payudara sedikit lembek dan tidak sakit. Mengeluarkan asi jangan rutin dan teratur, kalau aku hanya dikeluarkan ketika waktu mandi (2x pagi dan sore). Setelah itu setiap habis mengeluarkan asi kompres dingin payudara dengan menggunakan ice gel khusus kompres payudara yang sudah dimasukkan kulkas sebelumnya.

4. Konsumsi obat untuk membantu mempercepat penghentian produksi asi. Aku nggak berani spill merek obatnya disini karena itu resep dokter dan harus melalui konsultasi dokter terlebih dahulu. Manfaat lain dengan konsumsi obat adalah payudaraku tidak bengkak parah sampai yang bikin meriyang/gak enak badan. Dan cepat kempes kembali seperti semula. Aku diresepkan untuk minum obat ini 2x sehari tapi ternyata di aku ada efek samping obat yang dirasakan. Efek sampingnya adalah pilek hidung mampet dan pusing, jadi aku kurangi dosis obatnya hanya 1x sehari. Obat juga langsung aku hentikan ketika payudara sudah dirasa tidak bengkak lagi.

Total lamanya payudara menyesuaikan proses menyapih adalah 5 hari. Setelah itu payudara sudah tidak bengkak dan sudah kembali ke ukuran semula. Ini hitungannya cepet karena lihat pengalaman teman-temanku yang menyapih tanpa konsumsi obat biasanya bengkak sampai hitungan minggu.

Efek positif setelah anak di sapih

Cuma mau bilang anak aku setelah di sapih makannyanya jadi banyak, dan bobonya pules nyenyak sampai pagi. Proses penyesuaian selama 1-2 minggu ketika aku melihat perubahan signifikan anak setelah di sapih. Pastikan nutrisinya tercukupi dengan makan menu lengkap dan bergizi seimbang. Kalau susu ya so-so ya bund tergantung anak. Kebetulan anak aku nggak doyan sufor, hanya mau minum susu UHT. Jadi yaudah maunya anak aja. Malah jadi bagus karena dia lebih dominan di makannya dibandingkan minum susu.

Buat bunda-bunda yang sedang deg-degan mendekati masa menyapih, semangat ya. Tidak mudah tapi bukan berarti tidak mungkin. Nikmati sisa-sisa waktu menyusui anak yang nggak akan terulang kembali. Semoga kita bisa tetap punya ikatan yang baik dengan anak meskipun anak sudah tidak menyusu lagi.


0 comments: