Thursday, 7 May 2015

If You Can Dream it, You Can Do it Part 2

If You Can Dream it, You Can Do it Part 1

Part 2

Menjalani 10 bulan kerja di perusahaan ini banyak bgt pembelajaran yg bisa aku ambil hikmahnya. Percaya deh, setelah kerja 10 bulan tiba-tiba aku nggak menganggap penting lagi soal gaji. Yaa bukannya sok, tapi aku percaya Tuhan selalu mencukupi kebutuhan hidupku, dan alhamdulilah aku selalu merasa cukup. Ngomong-ngomong soal ambil hikmah, ya aku belajar banyak bgt disini. Bukan cuma tentang jobdesk ku, tugas-tugas di operation yang ampuun deh banyaknya, tapi aku juga belajar kedisiplinan kerja, kepribadian orang lain, budaya kerja, karakter kepemimpinan, kebersamaan, dan kerjasama tim. Disini udah jadi rumah pertama buat aku. Kalo di itung-itung sih waktuku lebih banyak tercurah di kantor daripada di rumah. Nah makanya kantor jadi rumah pertama, rumah yang sesungguhnya jadi rumah kedua -.-

Nyambung sama masalah gaji, kenapa aku nggak lagi mempersoalkan gaji? (Yaa walaupun sih gajiku udah naik ditambah full fasilitas dan tunjangan). Aku punya tujuan lain dalam bekerja, karena aku sadar, aku nggak bakalan kerja disini selamanya (its really not my world). Selain pada umumnya orang kerja tuh cari duit, aku punya niatan yang lain:
1. Untuk ibadah. Pokoknya kerja aku niatkan untuk beribadah pd Allah swt, karena setiap orang-orang yang berjuang dan berusaha pasti akan dimudahkan dan diberi jalan oleh Allah swt.
2. Untuk belajar & menimba ilmu. Setiap saat aku dikantor, berusaha menyerap ilmu dari sekelilingku. Dari karakter temen-temen kantor, dari kejadian-kejadian di kantor. Alhamdulilah lingkungan kerja disini sangat kekeluargaan. Nggak ada senioritas, semua sama, semua teman.
3. Untuk menjalin silaturahim, mencari relasi. Seperti yang aku bilang tadi. Disini udah jadi rumah pertamaku. Bayangin aja kerja senin-jumat jam 9.30-16.45 ditambah hari sabtu jam 9.30-13.00. Belum lagi kalo lemburan, bisa pulang sampe sekitar jam 19.00-21.00. Rekor nya adalah pulang jam 23.00 karena lemburanya ampun dehh. Mau nggak mau aku setiap hari banyak menghabiskan waktu dikantor, aku juga harus punya hubungan baik dong sama temen-temen kantor. Jadi aku udah anggep mereka kaya keluarga dan saudara sendiri.
4. Untuk refreshing. Nahhh kalo yang satu ini, nggak semua orang bisa berpikiran sama kayak aku. Yang ada di kepala orang tentang pekerjaan mungkin adalah beban, momok, bikin pusing, nyut-nyutan, bikin capek & lelah. Boleh deh tanya sama temen-temen kantor, apa pernah aku dikantor marah-marah, pasang muka asem, moody-an, ato pernah ngomong yang nggak enak. Aku terkenalnya anaknya cerewet, suka becanda, dan hampir nggak pernah keliatan marah. Apa kuncinya? Aku menganggap kerja itu refreshing, liburan. Dan yang namanya liburan, pikiran juga harus fresh kan?

Aku nggak menganggap pekerjaan adalah sesuatu yang membebankan. Santai aja lah.. Tapi bukan berarti nggak serius juga. Maksudnya santai dalam arti berpikiran yang jernih, ditambah hati yang riang gembira dalam mengerjakan setiap pekerjaan kantor. Satu hal lagi yang aku terapin di kantor adalah, aku nggak pernah ngambil hati sama perkataan atau sikap temen-temen kantor yang mungkin secara nggak sengaja pernah menyakiti perasaanku, hiks :'( Pasti lah dalam lingkungan kantor selalu ada gesekan-gesekan nggak enak dan pertengkaran-pertengkaran kecil. Tapi balik lagi ke diri sendiri, kita mau menyikapi nya bagaimana? Mau ikut-ikutan bersikap seperti itu, atau mau jadi orang yang bisa berpikiran jernih tanpa perlu membawa emosi. Ibarat AC gitu di cuaca yang panas terik, membawa adem~ halah, gak nyambung! -.-

Sakit hati, kesel, marah? Ya sering lah.. Namanya juga berhubungan sama banyak orang dengan bermacam karakter. Tapi balik ke diri sendiri, aku nggak menyikapi perlakuan mereka secara serius. Easy going aja, bawa santai. Aku diciptakan bukan untuk mendendam. Kalo ditanya nyaman gak, seneng gak kerja disini? Yes, i agree.. I feel comfort. But, any something wrong with me.. Kerja disini juga berasa aku lagi  jalan-jalan ke Paris, maunya ke menara Eifel malah nyasar ke hutan belantara. Begitu sih kalo diibaratkan..

0 comments: