Berhenti dari Erha, aku beralih
ke Larissa buat mengobati jerawat di kulitku. Sebenernya bisa dibilang downgrade
yah dari Erha ke Larissa :D. Ini pun berdasarkan hasil cari-cari informasi
lewat review para blogger dan tanya temen-temen juga yang pernah perawatan
disana. Kalo berdasarkan hasil review blogger bisa dibilang efek dari perawatan
acne di Larissa cukup beragam ya hasilnya ke tiap-tiap orang. Tapi kalo perawatan
temen-temenku cukup memberikan hasil yang bagus bahkan kulitnya kembali mulus
lagi kayak nggak pernah jerawatan. Akhirnya aku memantapkan diri buat ke
Larissa.
Pertama kali perawatan aku dateng ke Larissa Purwokerto, ambil nomer
antrian untuk konsul sama dokter. Ditanyai riwayat pengobatan, di periksa
kulitnya sama dikasih saran produk. Dokternya cukup ramah dan yang penting
nggak maksa suruh treatment ini itu atau harus beli produk ini itu. Aku dibebasin
boleh beli semua produk yang di rekomendasikan atau nggak harus semuanya juga
nggak masalah. Dokternya sempet nawarin facial, tapi kalo mau nunggu jerawatku
mendingan dulu juga nggak masalah. Karena waktu itu jerawatku lagi nongol
banyak-banyaknya. Aku inget banget dulu
di Erha, dokternya bahkan nggak pernah menyarankan facial buat kondisi kulit
berjerawat. Facial itu cuma buat kulit normal, karena jika kulit sedang
berjerawat justru memperparah kondisi kulit. Treatment yang disarankan oleh
dokternya Erha adalah acne peeling, sama home peeling (sejenis beli cream
peeling Erha buat peeling sendiri di rumah). Peeling yang dimaksud bukan
melakukan penggosokan kulit ya. Tapi mengoleskan sejenis cairan atau cream yang
fungsinya untuk mengempeskan jerawat dan meregenerasi sel-sel kulit mati. Dan proses
peeling ini nggak digosok sama sekali.
Produk yang aku ambil terdiri
dari krim jerawat pagi dan malam, facial
foam, milk cleanser, toner, dan acne lotion, total semua produk adalah 189.000,
free konsul dokter. Sempet kaget sih karena murah banget, iya lah ya secara di
Erha biasa ngeluarin duit 500.000 sekali kontrol -_-. Awal mulai pemakaian
Larissa sekitar tanggal 9 Agustus 2016 dan sekarang (28 November) udah berselang
kurang lebih selama 4 bulan pemakaian produk. Bisa dibilang produk-produknya
awet banget. Milk cleanser, toner, facial foam dan acne lotion ku aja sampai
sekarang udah 4 bulan pemakaian masih (facial foam baru banget abis kemaren). Padahal
hampir setiap hari aku pakai, kecuali acne lotion kalo pas jerawatnya gede-gede
doank. Selama empat bulan itu krim pagi dan krim malam baru pernah beli dua
kali. Awet dan ngirit banget lah pokoknya.
Untuk cara penggunaan produknya
standar sih ya. Krim pagi dan malam dipakai setiap pagi dan malam (mulai dari
jam 6 sore) setelah membersihkan muka dengan facial foam. Krim pagi mengandung spf 15 yang berfungsi melindungi
kulit dari paparan sinar matahari. Untuk krim malam dipakai tipis-tipis
(sedikit aja) dan hanya 2 jam pemakaian, pemakaian melebihi 2 jam apalagi
dibiarkan semalaman itu nggak dianjurkan. Kata dokternya sih bahaya, karena
krim malam sifatnya lebih keras dan bikin kulit kusem kalo dibiarkan terlalu
lama. Milk cleanser dan toner untuk membersihkan muka dari debu-debu dan sisa
make up. Acne lotion digunakan untuk mengempeskan dan mengeringkan jerawat yang
membengkak/parah. Oya, untuk krim malam sebaiknya disimpan di kulkas. Atau kalo
nggak disimpan di tempat yang kering, dingin, rapat. Dulu pas awal-awal aku
nyimpen krim malem nggak bener, sering keluar masuk kulkas (disimpen di kulkas
tapi sering lupa masukin lagi kalo habis pakai), kadang dibawa pergi-pergi
kepanasan di tas, nutupnya nggak rapet dan berbagai keteledoran lainnya. Hasilnya,
krim malem masih banyak banget tapi warnanya udah berubah jadi kuning. Serem liat
warnanya berubah gitu, akhirnya aku buang dan beli krim malem yang baru. Sejak saat
itu aku jadi lebih berhati-hati buat nyimpen krim malem.
Selama perawatan empat bulan di
Larissa, aku udah tiga kali konsul dokter. Dua kali di Purwokerto, sekali di
Jogja cabang mall Galeria. Dan dokter yang di Jogja itu ya ngeselin, nggak
ramah sama sekali dan nggak begitu nanggepin keluhanku. Selama empat bulan itu
pula aku nggak pernah ganti jenis krim. Krimnya masih sama kayak awal Agustus
aku kontrol di Larissa. Beda ya kalo sama di Erha dulu, dalam 7 bulan perawatan
udah beberapa kali ganti jenis krim muka baik pagi ataupun malam. Tergantung dari
kondisi dan perkembangan kulitku juga buat menentukan krim apa yang cocok
buatku. Sebenernya nggak tau juga sih di Larissa itu ada berapa jenis krim yang
dipakai buat mengatasi jerawat. Kalo kata temenku mereka punya sekitar 2 atau 3
jenis krim gitu. Tapi entahlah karena dari awal aku nggak pernah ganti krim.
Ini dia hasilnya 4 bulan
perawatan di Larissa: nggak menunjukkan perubahan apapun kecuali kulit lebih
kering di bagian tertentu. Bahkan jerawatku sama sekali nggak berkurang,
bekas-bekasnya masih banyak (nggak memudar sama sekali), jerawat batu masih
ada, waktu menstruasi juga sering nongol jerawat. Yaa.. mungkin aku kurang
cocok ya sama si Larissa ini. Aku sempet sekali facial di Larissa, ini pun
nggak disengaja. Aku nggak tau kalo ternyata di Larissa itu semua treatmentnya
udah termasuk facial. Maksudku, aku mau treatment yang tanpa facial sebenernya
sejenis acne peeling kalo di Erha. Aku ambil perawatan acne control kalo nggak
salah atau apa ya namanya lupa, harganya sekitar 200 ribu gitu. Pas lagi
treatment aku bilang ke mbak-mbaknya kalo nggak mau dipencetin jerawatnya
karena kulitku sensitif banget. Kata mbaknya, iya gak pa-pa mba nanti bilang
aja ke mbak yang bagian mencet2in (karena beda tugas beda orang gitu). Tibalah saat pemencetan itu, aku menolak gak
mau dipencetin tapi mbaknya bilang “tapi ini komedonya banyak banget loh mba..
atau mau dipencet komedonya aja, jerawatnya enggak?” meski agak ragu akhirnya
akupun mengiyakan.
Setelah perawatan kulitku bengep
kurang lebih selama 2 hari. Selama itu hampir 5 kali dalam sehari aku ngompres
es batu ke muka buat ngilangin bengepnya. Alhamdulilah hari ketiga wajah udah
kembali normal. Tapi efek setelah facial ini loh yang ngeselin. Wajah emang
keliatan lebih bersih, tapi habis itu wajah aku muncul bruntusan dan jerawat
kecil-kecil di jidat. Dibagian pipi kiri dan kanan juga muncul jerawat
kecil-kecil yang jumlahnya lumayan banyak. Bahkan sampai sekarangpun masih. Intinya
aku nggak cocok sama perawatan yang namanya facial. Pengennya peeling, tapi
sayangnya di Larissa nggak ada treatment peeling hampir keseluruhan adalah
facial.
Emang sih yang namanya ngobatin
jerawat tuh nggak instan, butuh proses yang lama. Tapiii tetep aja ini udah bulan
ke-4 dan nggak menunjukkan perubahan yang berarti di kulit. Sempet berfikir
untuk balik lagi ke Erha (tapi mahal L)
atau pindah perawatan kulit ke skin care lain (tapi masih bingung mau pakai apa
L). Belum lagi capek
banget harus memulai dari awal. Ditambah krim muka masih banyak, jadi sayang
mau dihentikan pemakaiannya. Sampai sekarang aku masih bertahan pakai Larissa
sambil ngehabisin semua produknya. Rencananya kalau milk clenser dan toner habis,
aku nggak akan repurchase (mau balik lagi pakai viva milk cleanser + toner yang
greentea). Facial foam juga baru banget kemaren habis dan aku nggak beli lagi. Aku
malah beli facial foam nya Erha yang ACSBP soalnya aku ngerasa lebih cocok pake
itu. Nah kalau krim-krimnya habis belum tau sih mau beralih ke produk apa. Belakangan
selain pakai Larisa udah setengah bulan aku barengi dengan pemakaian Vitacid
(sejenis salep jerawat gitu) aku memutuskan pakai Vitacid setelah lihat
reviewnya yang positif.
Jadi pakai Larissa tetep jalan,
malamnya setelah pake krim malam Larissa selama 2 jam , aku lanjut pakai
Vitacid sebelum tidur dan aku biarkan sampai pagi. Next akan aku posting juga
tentang hasil dari pemakaian Vitacidnya. Kalo ternyata Vitacid ini cocok dan
bisa nyembuhin jerawatku, aku nggak akan lanjut pakai produk-produknya Larissa.
Jadi kesimpulannya, Larissa ini nggak begitu ngefek di kulit aku dan aku pun
nggak begitu cocok dengan jenis treatmentnya Larissa yang sebagian besar adalah
facial. Secara kulit aku yang sensitif ini nggak cocok dengan treatment facial.
Nggak cocok di aku, bukan berarti nggak cocok di kalian ya. Karena banyak juga
temen-temenku yang cocok pakai Larissa ini.