Thursday, 14 April 2016

Jurusan IPA atau IPS itu Sama Saja




Merasa terprovokasi dengan judulnya? Hahaha, mungkin iya bagi kalian yang alumni IPA, atau masih sekolah jurusan IPA. Kalo aku sih enggak, soalnya dulu ambil jurusan IPS! hahahaha. Dasar provokator. Flashback ke jaman SMA dulu, rata-rata penjurusan SMA itu dua jalur.. IPA dan IPS. Beberapa SMA ada yang menyertakan penjurusan bahasa, tapi itupun sangat jarang sekali.
Apa yang membedakan kedua jurusan ini? Nggak ada yang beda kok, sama aja. Terserah kalian kan mau pilih jurusan yang mana sesuai minat kalian??

Tapi.. ini dia stigma turun temurun dan mungkin masih melekat hingga sekarang tentang jurusan IPA dan IPS yang menurutku menjerumuskan ke dalam lubang neraka jahanam!*emosi* Dimana - mana orang pada umumnya menyepakati kalau anak IPA itu dicap sebagai anak yang pinter - pinter, kalem, rajin belajar, kutu buku, calon orang sukses, bikin orang tua bangga (pamer kemana-mana) beuhhh.
Sebaliknya anak IPS udah bandel, males - males, nakal, suka bolos. IYA emang iya bener aku dulu begitu hahaha.

Masih inget jaman dahulu kala ketika naik kelas dua SMA dan harus menentukan pilihan antara IPA dan IPS. Ya jelas lahhh milih IPS banget.. alasan pertama nggak bakat itung-itungan (aku benci segala hal yang berhubungan dengan itung-itungan), alasan kedua masa mudaku akan terenggut dengan belajar hal-hal yang bakal bikin ribet (dan mungkin ga bakal kepake di dunia kerja?!). Temen se-geng aku masuk IPA semua (4 anak) dan aku masuk IPS sendiri. Suatu hari ketika liburan sekolah naik kelas dua SMA kita se-geng silaturahim ke rumah mantan Ibu wali kelas. Ditanyain tuhh kita semua pada masuk ke jurusan apa. Empat anak itu bangga dong nyebutin kalo dirinya masuk IPA, dan aku sendiri kayak anak tiri masuk IPS. Terus yang bikin kesel, Ibu wali kelas menatapku dengan tatapan agak sedih gitu sambil bilang "ga pa-pa ya masuk IPS, tiap jurusan kan ada kelebihan masing-masing". Ya Tuhannn kesel pake banget, yaa emang aku nggak pa-pa.. gak perlu dikasihani gitu kali bu -.- Bahkan Ibu guru pun mereka mengiyakan stigma tentang anak IPA dan IPS.

Pengalaman lain, masih tentang temen satu geng kala SMA. Sebenernya tuh waktu itu anak satu geng (5 anak termasuk aku) yang masuk ke IPA ada 2 anak, 3 sisanya termasuk aku masuk IPS. Tapi yang lucunya pake banget kedua temen aku ini nggak terima masuk IPS, mereka ngotot minta masuk IPA. Aku sampe geli gitu ingetnya, mereka dateng ke guru nangis - nangis minta tambahan buat remidial biar bisa masuk IPA.. terus mereka janjiin ini itu ke guru. Yang menurutku janjinya terlalu mustahil untuk diwujudkan wkwkkw. Ditambah mereka berdua yang gak terima dimasukin IPS itu nangis bombay curhat ke kita - kita sambil bilang "Ya Allah aku nggak mau masuk IPS. Aku pengen besok jadi ini (profesi yg berkaitan dengan jurusan IPA). Gak mungkin banget kan kalo aku masuk IPS." Sambil menenangkan dan membatin.. ya ampun ini anak lebaynya... (dan akhirnya mereka berdua bisa dipindahin masuk ke IPA).

Seminggu pertama adalah waktu kebebasan kita buat nentuin akan lanjut di jurusan yang kita pilih atau pindah ke jurusan lain.  Aku masih inget banget dan nggak mungkin bakal aku lupain. Ada temen satu kelasku di jurusan IPS namanya Ica (nama samaran) yang minta pindah ke jurusan IPA. Geng aku (langsung punya geng baru nih) langsung nanyain ke si Ica kenapa kok pindah? Tahukah apa jawabannya?
Jawaban Ica begini "Aku kalo masuk di jurusan IPS mau jadi apa besok? Mending ke IPA kan jelas."
Kita se-geng emosi tingkat dewa denger alasan Ica pindah jurusan, dan ngumpat sejadi-jadinya. Huh, dia pikir dia siapa? Kurangajar banget tuh anak bilang begitu! Dia pikir bakal sukses gitu kalo masuk jurusan IPA? Gak liat ya orang yang diajakin ngomong tuh jurusan IPS? Kira - kira begitulah umpatan kita waktu itu, hihi lucu kalo inget.

Enam tahun berlalu sejak kita lulus SMA. Masing - masing dari kita sudah menentukan jalan hidup yang dipilih. Temen se-geng ku ketika dulu kelas satu SMA juga udah keliatan mereka arahnya kemana. Keempat temenku yang IPA: temen pertama sekarang sedang koas kedokteran (dia emang niat jadi dokter dari dulu), yang kedua gak lanjut kuliah karena ga ada biaya sekarang jadi admin di sebuah yayasan, ketiga jadi guru matematika SMA, keempat jadi CS di salah satu perusahaan provider (temen ketiga dan keempat ini yang dulu nangis - nangis karena gak terima dimasukin ke IPS), dan aku (IPS) terdampar di S2 UGM karena masih obses pengen jadi dosen hehe). Terus soal si Ica nih, nggak tau juga dia gemana kabarnya. Penasaran sih sebenernya.. apa dia udah jadi dokter atau mungkin menteri atau bidan, perawat? Entahlah kita buktikan di masa depan kamu jadi apa Ca *nantangin*

So, lihatlah bagaimana menurut kalian apakah jurusan IPA itu bisa menjamin sebuah kesuksesan? Aku nggak lagi menjelek - jelekkan jurusan IPA ataupun membela jurusan IPS. Tapi ayo kita berpikir maju kedepan, thinking out of the box, jangan terpengaruh stigma yang menjerumuskan diri kalian. Dunia ini terus berubah dengan cepat, sudah bukan jamannya merasa tinggi hati dengan masuk IPA dan merasa malu dengan masuk IPS.

Yang menentukan kesuksesanmu kelak adalah kemauan, cita - cita, keyakinan, dan kerja keras. Mungkin pilihan akan jurusan IPA atau IPS bisa dilakukan dengan bijak jika kamu tahu dan paham apa yang akan dilakukan pada masa mendatang. Misalnya, sudah sangat mantap untuk jadi dokter ya masuklah jurusan IPA. Ataupun jika memang kamu merasa ingin menjadi akuntan masuklah di jurusan IPS. Itu contoh yang amat spesifik. Nah kalo maunya masih nggak jelas gemana?? Masuklah ke jurusan yang paling kamu kuasai dan bikin kamu nyaman untuk belajar selama 2 tahun ke depan. Percayalah apa yang dipelajari disekolahan tidak sepenuhnya bisa digunakan di dunia nyata yang kejam ini. Provokasi lagi deh.

Beberapa temen aku yang masuk IPA ataupun IPS banyak yang mulai keliatan mereka sukses di bidang pekerjaan masing-masing, ada yang masih merintis karir, ada yang lanjut studi master juga, dan ada yang memustuskan berwirausaha. Yaa pada akhirnya kita punya jalan masing-masing, dan di kehidupan nyata kita tidak memandang apakah dulu jurusan IPA atau IPS. Sekarang semuanya sama, tinggal bagaimana kita berjuang meraih impian. Banyak kasus orang sukses dan dulu sekolahnya di jurusan IPA dan yang gak sukses juga ada.. begitu pula sebaliknya dengan jurusan IPS. Bahkan yang dulu nggak sekolah sekarang sukses juga ada (itu beda lagi urusanya ya). Dan asal kalian tahu, pekerjaan yang kita hadapi di masa depan seringkali juga nggak nyambung dengan jurusan yang dulu kita ambil. Hal itu wajar banget terjadi, karena hidup ini misteri kita nggak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Bahkan rencana dan cita-citamu semasa dulu bisa saja berubah seiring berjalannya waktu dan berkembangnya pemikiran. Temen aku yang dari jurusan IPA sekarang ada yang kerja jadi bankir, developer, pengusaha, PNS. Begitu juga yang IPS ada yang jadi fotografer, pengusaha, guru, perhotelan, ritel dan lain sebagainya.

Sebenernya yang paling penting itu kita tahu dulu nih apa yang menjadi kesenangan, hobi dan passion. Jadikan hal tersebut sebagai cita-citamu dan pekerjaanmu kelak. Apa yang menjadi keinginanmu, lakukanlah dan raihlah. Jangan berlama-lama membuang waktu dengan mengerjakan sesuatu yang tidak disukai. Jangan sampai kehilangan arah dan tidak tahu mau jadi apa di masa depan (ini yang bahaya). Jadi kesimpulanya wahai kalian anak SMA baik IPA dan IPS kalian sama-sama pintar, sama-sama memiliki peluang untuk sukses dan kaya di masa depan.. pemilihan jurusan tidak akan menentukan kadar kesuksesanmu dan keberuntunganmu tapi kerja keraslah yang mampu membawamu kearah kesuksesan.


Semoga memotivasi :D




0 comments: